oleh

Penderita HIV/AIDS di Kabupaten Halut Capai 600 Orang

TOBELO,MSC-Jumlah penderita penyakit HIV/AIDS di Kabupaten Halmahera Utara (Halut) tahun mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Angka ini berpotensi bertambah mengingat tahun ini masih menyisakan satu bulan lebih kalender berjalan.

“Angka penderita HIV/AIDS di Halut sangat mengkhawatirkan, apalagi di Tobelo paling terbanyak penderitanya,” ujar Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Daerah Halut, Pdt. Sosalisa, Selasa (11/06/2019).

Dia mengatakan, dua tahun sebelumnya jumlah penderita hanya tercatat sebanyak 400 pasien saja pada data Dinas kesehatan, namun saat ini jumlahnya sudah lebih dari 600 orang penderita.

Meski untuk jumlah pasti pasien HIV/AIDS tidak bisa disebutkan secara pasti, namun lanjut Sosalisa dari data yang diperoleh pihaknya jumlahnya di atas 600 orang. Dan penderita penyakit tersebut lebih di dominasi oleh Ibu-ibu rumah tangga yang tersebar di 17 kecamatan dalam wilayah Kabupaten Halut, dan Tobelo tertinggi.

“Entah ada berapa, yang pasti sudah di atas 600 orang. dan ini data yang dicover sejak 2010 lalu. Di dua tahun lalu, baru berkisar 400 orang penderita,”Jelas Sosilisa.

Sosilisa menjelaskan, upaya untuk pencegahan dini akan dilalukan dengan melibatkan berbagai komponen seperti, RSUD, praktisi hukum pemda, LSM Hohidiai, Akademisi pengamat sosial Uniera dan Akbid Makariwo untuk melakukan Sosialisasi Perda terkait penanganan HIV/AIDS.

Lokasi lingkar tambang kata Sosilisa akan menjadi sasaran utama kegiatan sosialisasi, sebab kehadiran karyawan tenaga kerja asing (TKA) di perusahaan tambang PT Nusa Halmahera Minelars (NHM).

“Menurut saya, lokasi di NHM dan lingkar tambang kami pilih sebagai titik sosialisasi sebab, selain karyawan lokal ada juga karyawan asing dan karyawan di luar Malut yang bekerja di PT. NHM, ini juga terindikasi menjadi pintu masuk penyakit HIV/AIDS.”katanya.

Sasaran lain adalah para siswa yang berada di kawasan lingkar tambang, sebagai langkah pencegahan dini. Dan akan dilakukan pada minggu kedua bulan Juli mendatang.

Jumlah penderita masih didominasi ibu rumah tangga (IRT), namun Sosialisas tidak dapat menjelaskan penderita HIV/AIDS tidak hanya terjadi di kalangan orang dewasa, namun merambah hingga ke balita. Yang biasanya terkena penyakit yang menyerang daya tahan tubuh ini saat masih berada di kandungan si ibu dengan kategori Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA).

Sehingga saat lahir si anak otomatis terkena virus HIV/AIDS melalui tali pusar ketika berada di dalam kandungan ibunya. Saat ini, penularan virus HIV/AIDS paling banyak melalui hubungan seks yang tidak aman atau kerap berganta-ganti pasangan. Apalagi mereka tidak menggunakan alat pengaman seperti kondom, sehingga virus dengan cepat menular melalui cairan. (AL)

Bagikan

Komentar