oleh

Gunung Mantua Masih Jauh Dari Harapan Warga

SANANA,MSC-Meskipun ruas jalan Desa Malbufa sampai Desa Wai Ina sebagai kawasan rawan kecelakaan, akan tetapi prioritas pembangunan jalan tersebut yang meliputi gunung Mantua belum jadi prioritas pemerintah daerah.

Pupus sudah harapan masyarakat Sula Besi Barat menikmati jalan yang layak harus terkubur. Ancaman lakalantas masih akan menghantui warga di kecamatan Sula Besi Barat setiap melintas kawasan tersebut.

Pemerintah Provinsi Maluku Utara baru akan mengusulkan anggaran pembangunan ruas jalan tersebut pada tahun 2020 nanti. Itu pun masih sebatas perencanaan Pemerintah Provinsi Maluku Utara.

Anggota DPRD Provinsi Maluku Utara, Mansur Sangaji menuturkan, persoalan jalan di kabupaten Sula telah disampaikan ke Gubernur dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Maluku Utara dalam rapat paripurna beberapa waktu lalu.

Namun katanya, bakal diusulkan pada tahun 2020 dengan alokasi anggaran senilai Rp 25 miliar dengan bentuk proyek multiyear atau tahun jamak. “Saya sudah sampaikan ke Gubernur dan PU. Dan ruas jalan Malbufa-Wai Ina perencanaan nanti 2020 . Ruas jalan itu masuk multiyear 25 Miliard,”katanya kemarin (24/7/2019).

Menurut Mansur anggota DPRD Dapil Sula-Taliabu itu, jalan dengan volume kurang lebih 30 kilo meter itu, dianggarakan melalui sistim multiyear sehingga ditargetkan selesai dikerja dalam jangka waktu tiga tahun.

Dia juga mengakui, jalan tersebut sudah dianggarkan pada APBD Induk 2019 senilai Rp 800 juta. Hanya saja anggaran tersebut untuk konsultan buat perencanaan jalan, jembatan ruas jalan, persiapan masuknya multiyeard.

“Untuk APBD 2019 dianggarkan senilai Rp 800 juta untuk Konsultan buat perencanaan jalan dan jembatan ruas jalan Malbufa-Wai Ina, persiapan multiyear masuk 2020,”jelasnya.

Untuk itu harapan masyarakat agar segera dibangun, masih akan dilaksanakan pada tahun berikutnya. Ia pun berharap,  masyarakat tetap bersabar, sebab dipastikan jalan lintas tersebut akan dikerjakan.

“Kami meminta masyarakat bersabar.  Yang pasti jalan itu akan dikerjakan,tutup Mansur sembari menyatakan untuk jalan Dofa dan Aupon Hia status reguler.

Sementara, Plt Ketua Himpunan Pejalar Mahasiswa Sula Besi Barat (HIPMA-SULBAR), Gajali Fataruba mendesak agar pemerintah Provinsi maupun Kabupaten Sula segera mengambil langkah taktis untuk menggusur gunung Mantua.

Sebab,  menurutnya gunung yang terletak di antara desa Fokalit dan Desa Paratina itu sudah banyak memakan korban warga yang melintas termasuk beberaa hari kemarin.

“Menunggu proyek Multiyeard tidak menjamin terjadinya kecelakaan.  Karena itu,  demi akses warga Sula Barat,  kami meminta pemerintah mencari alternatif agar gunung itu sedikit direndahkan,”pintanya.

Gajali bahkan menyatakan mosi tidak percaya pada Pemkab Sula. Pasalnya Pemkab melalui Bupati, Hendrata Thes berjanji akan prioritaskan Gunung Mantua dengan menganggarkan pada APBD Sula 2019.

“Kami menganggap bupati berbohong. Karena dia (Bupati) berjanji akan segera menggusur Gunung Mantua. Tapi sampai sekarang hasilnya nihil,”sebutnya. (red).

Bagikan

Komentar