oleh

Mey Salon Berbagi Ketrampilan Merias dengan ABK di SLBN Tobelo

TOBELO,MSC-Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) bukanlah anak yang bodoh atau gila. Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah anak yang mengalami disfungsi secara fisik, mental, intelektual, sosial serta emosional yang terjadi karena faktor lingkungan.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah anak berkebutuhan khusus (ABK)  di Indonesia mencapai angka 1,7  juta anak hingga tahun 2019. Upaya yang di lakukan oleh pihak kementerian sendiri yakni pembangunan serta pengembangan Sekolah Luar Biasa (SLB), dan mendorong tumbuhnya Sekolah Inklusi di daerah-daerah.

Tentu ini menjadi perhatian dari para elemen masyarakat yang mempunyai usaha dalam bidang ketrampilan. meski sudah ada perhatian khusus dari orang tua dan Guru di SLB.

Namun,  Mey, Salah satu pemilik salon kecantikan di Tobelo (Mey Salon) merasa terpanggil  turut menjadi bagian untuk memberikan dan berbagi pengalaman serta shering ilmu di bidang kecantikan Wajah dan Rambut kepada ABK.

“Ini menjadi tanggungjawab kita bersama, Saya hanya merasa terpanggil untuk memberikan perhatian kepada anak-anak yang sesungguhnya sangat luar biasa dan berbakat. Dan Alhamdulillah saya juga mendapat respon positif dari kepala sekolah SLBN Tobelo untuk berbagi ilmu dengan mereka. Kegiatan ini juga sudah saya masukan dalam daftar kegiatan pribadi saya setiap hari kamis untuk mengajar di SLB,”ucap Mey. 

Menurut Mey anak-anak yang masuk ke dalam kategori kebutuhan khusus ini memang memiliki perilaku yang berbeda jika dibandingkan dengan anak normal pada umumnya, mulai dari perilaku, mental, emosi, serta fisik. Olehnya itu. Cara memberikan pemahaman dan praktek dalam periasan harus dengan cara yang menyenagkan.

“Kita tahu bersama bahwa anak-anak kebutuhan khusus tentunya membutuhkan kasih sayang dan perhatian yang lebih spesifik sehingga cara memberikan pemahaman jyga tidak dengan secara paksa, tetapi metodenya ialah Happy Fun. Mereka bisa belajar dengan lepas dengan pengawasan dari saya. Mereka saya ajarkan cara merias wajah dan memotong rambut. sekaligus langsung praktek di sekolah. Mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk Anak-anak ABK. dan di kemudian Hari mereka bisa lebih mandiri dan sukses,”harapnya

Ia berharap agar sekolah luar biasa tidak di anggap dianggap sebagai sekolah dengan keterbelakangan pendidikan dan memiliki metode belajar yang tertinggal dibanding sekolah umum. Sebab, sekolah luar biasa mengajarkan anak mengenai berbagai keterampilan dan kemampuan dasar.

“Kegiatan kami secara sukarela, dan ini merupakan kali ketiga turun ke SLBN untuk mengajarkan keterampilan kepada anak-anak luar biasa ini. mereka juga sangat senang mengikuti kegiatan ini dan daya tangkap mereka juga bisa di bilang sangat baik. Saya berharap ada salah satu pelukis di halut yang mengajarkan mereka ketrampilan melukis.”sebutnya. (AL)

Bagikan

Komentar