oleh

Anak Operator Sensor dan Kuli Bangunan Lulus Secata TNI

MABA,MSC-Tak ada rasa bangga bagi orangtua selain keberhasilan anaknya dalam menempuh hidup. Begitu juga yang dirasakan Basrin Rakib. Bekerja operator sengsor, Basri Rakib tak banyak berharap untuk mengantarkan anaknya ke jenjang pendidikan tinggi. Keterbatasan ekonomi menjadi halangan.

Tapi siapa sangka, anak laki-lakinya yakni Asrul Basrin (18) berhasi dalam mengikuti seleksi Seleksi Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI)  Secata PK Gel II TA 2019 yang digelar di Ternate Maluku Utara.

Asrun Basrin berhasil lulus pada Pendidikan Pertama Tamtama (Diktama) Gelombang I 2019 bersama dengan rekan rekan lainnya. Rasa tak percaya Basrin Rakib ini tak lepas dari rumor yang sering didengarnya, mengikuti seleksi seperti ini termasuk masuk menjadi anggota TNI memerlukan banyak dana dan intrik.

Sebab selaku orang kecil, untuk menyekolahkan anak dan biaya hidup keluarga terkadang tak mencukupi. Namun keyakinan dan usaha yang menghapus semua itu. Baginya, tidak ada status sosial ekonomi yang menjadi kendala dan membatasi cita-cita serta keinginan  masa depan kita untuk meraih kesuksesan sebab usaha kerja Keras  dan doa yang kuat tidak akan menghianati hasil yang kita gapai.

Basrin mengaku jika dirinya tidak menyangka kalau anaknya akan berhasil dalam mengikuti seleksi tersebut akan tetapi kata operator sengsor itu, dirinya hanya berusaha bekerja keras demi dengan megiris papan dan balok pesana orang demi menunjang kebutuhan anak dan Keluarga kecilnya itu.

“Tak terlepas dari orang tua kami selalu mendoakan anak-anak kami agar selalu sehat dan berhasil dalam merai cita cita mereka,” kata Basrin.

Menggeluti pekerjaan yang cukup extrim itu, Basrin  mengaku tidak terlalu menjamin untuk kebutuhan anak anak sebagaimana kebutuhan anak-anak lain yang dari keluarga yang mapan dan bekecukupan, akan tetapi dengan tekad dan usahanya ia mampu mendorong dan berhasil mengikut sertakan Putra keduanya pada Seleksi TNI.

Hal yang sama juga dialami, Said (45) Warga Desa Peteley yang keseharianya sebagai Kuli Bangunan. Dimana Said juga atas kerja kerasnya berhasil menghatarkan putranya Priadi Said (18) sebagai anggota TNI bersama dengan Asrul.

Kepada Wartawan, Minggu, (1/12/2019)  mengaku jika demi masa depan putranya akan tetapi pendapatan ekonominya yang kurang mendukung ia terpaksa harus menjual lahan Kebun miliknya demi menjawab kebutuhan anaknya.

“Tarada yang torang bisa andalkan selain karja karas deng torang berdoa demi torang pe anak anak pe masa depan,”ujar Said sembari mengaku Doa dan kerja keras adalah kunci untuk kesuksesan.(can).

Bagikan

Komentar