TERNATE,MSC-Tampaknya upaya berdayakan Kelurahan di Kota Ternate lewat program Kelurahan Siaga Covid 19, belum maksimal. Daftar Urusan Rencana Kegiatan (DURK) masih harus dirapatkan akhirnya menghambat pencairan Dana Bagi Kelurahan.
“Kasihan Para Lurah tidak bisa maksimal, padahal Lurah memiliki peran besar dalam situasi ini”,ungkap Nurlaela Syarif Ketua Fraksi Nasdem DPRD Kota Ternate kepada malutsatu.
Dikatakan, sejauh ini, Fraksi Nasdem DPRD Kota Ternate secara internal berkomitmen mendorong percepatan penanganan covid 19 di Kota Ternate dengan cara keterwakilan anggota Fraksi Nasdem turun langsung di lapangan lihat persoalan, membuka pos pengaduan warga untuk memberi masukan penguatan kepada Pemkot Ternate.
Menurut Nurlaela Syarif Ketua Fraksi Nasdem DPRD Kota Ternate, langkah koordinasi Pemkot sudah dilakukan dalam upaya membentuk Kelurahan Siaga Covid 19, akan tetapi hasil implementasi di lapangan dari pantauan di Dapil Ternate Tengah masih lemah.
Dimana kata Nurlaela para Lurah, RT dan RW masih terkendala dengan alokasi anggaran Dana Kelurahan yang sampai saat ini belum dicairkan, karena alasan harus merubah menu kegiatan (DURK).
“Ini kerja kedaruratan, bukan mau tabrak aturan tapi jika bisa dipercepat langkahnya jangan terkendala hanya urusan birokratif. Rubah DURK itu musti berapa lama, maka Fraksi Nasdem Kota Ternate meminta Bagian Pemerintahan harus ikut berperan aktif membantu Para Camat dan Lurah di lapangan”, tegas Lela.
Sejauh ini, menurut Nurlaela bersyukur ada kesadaran warga meski belum menyeluruh tapi mulai terbangun, inisiatif Lurah dan jajaran RT mulai kreatif membangun kesadaran Babari dengan membangun pos penjagaan di pintu masuk warga.
Salah satu dari hasil amatanya di RT 09/04 Kelurahan Marikrubu inisiatif ini dilakukan oleh Pak RT meminta warganya membangun pos penjagaan dan sumber pendanaan dari sumbangan warga.
Dari sumbert warag tersebut, akhirnya dibangunlah pos jaga, buat tempat cuci tangan, buat portal pintu masuk, pengadaan wifi, lampu di pos, air PDAM semua atas dasar sumbangan warga, dan nanti para pemuda akan turut serta menjaga masuk orang dengan cara mendata karena di RT mereka banyak kos-kosan.
“Dalam keadaan sulit ini kasihan Lurah terpaksa harus ajukan proposal minta bantuan kepada pengusaha dan warga. Dimana APBD apalagi ada dana peruntukan untuk Kelurahan yang belum kunjung dicairkan,”tanya Lela. (red)
Komentar