TERNATE-Provinsi Maluku Utara memiliki 14.213 usaha industri mikro dan kecil (IMK) dan dari jumlah tersebut sebanyak 98,45 persen adalah usaha mikro, yang didominasi industri makanan dengan jumlah 9.771 usaha (68,75 persen).
Plt Kepala Kantor Wilayah Perbendaharaan Maluku Utara, Bayu Andy Prasetya mengatakan, salah satu tantangan untuk menggerakkan perekonomian mikro dan ultra mikro di Maluku Utara adalah dari sisi permodalan. Hadirnya Pusat Investasi Pemerintah yang menjangkau pelaku usaha ultra mikro yang unbankable menjadi penting.
Bantuan pinjaman yang diberikan oleh Pusat Investasi Pemerintah, menurut Bayu, memberi peran besar dalam mendorong pertumbuhan usaha ultra mikro. Terlebih di masa pandemi ini, banyak pelaku usaha yang tutup karena kehabisan modal.
Lapak yang disediakan di Wadah Usaha UMi menjadi peluang yang bisa digunakan oleh para pelapak untuk terus melanjutkan usaha mereka yang didominasi oleh usaha kuliner.
Salah satu usaha di Wadah Usaha UMi ini adalah Tahu Tuna yang dijalankan oleh Rahma Kharie sejak 2019. Sebelumnya ia sempat tinggal di Sorong dan berjualan seprai sebelum akhirnya bertemu seseorang yang membuat Tahu Tuna.
Rahma mendapat ide untuk menjual Tahu Tuna di Ternate. Ia bersyukur menjadi bagian dari Wadah Usaha UMi karena lapak yang ditempati memberi biaya sewa yang lebih murah dibanding tempat lain.
Sejalan dengan penjelasan Bayu, Rahma mengatakan tantangan dalam menjalankan usahanya adalah dalam hal promosi dan permodalan. Bantuan pinjaman dari Pusat Investasi Pemerintah untuk pelaku usaha ultra mikro (UMi) memungkinkan Rahma membeli perlengkapan untuk usahanya.
“Selain bantuan modal, saya juga diberikan berbagai masukan untuk tetap semangat berusaha karena selama pandemi omset saya turun. Alhamdulillah berkat masukan dan bantuan dari UMI, usaha saya bisa terus bertahan sampai hari ini,” terang ibu 4 anak ini.
Ke depan, ia berharap bisa membuka cabang di bandara atau pelabuhan dan membuat Tahu Tuna dalam bentuk frozen. “Supaya orang- orang bisa membeli Tahu Tuna sebagai oleh-oleh khas dari Ternate,”ujarnya.
Bayu mengatakan pendampingan yang diberikan Pusat Investasi Pemerintah sangat penting dalam menjaga sikap optimis dan semangat usaha para debitur Wadah Usaha UMi.
“Harapan kami adalah dengan bantuan pinjaman dan wadah ini, mereka terus semangat menjalankan usaha dan dapat mengembangkan usaha mereka ke level yang lebih baik. Wadah ini menjadi sarana edukasi dan saling berbagi pengalaman antara para pelapak dan Pusat Investasi Pemerintah melalui Kanwil Perbendaharaan,” ujar Bayu.
Ririn Kadariyah menambahkan pertumbuhan dan perkembangan sektor ultra mikro pada gilirannya akan mendorong sektor lain untuk bergerak dan bisa memberi kontribusi bagi usaha pemulihan ekonomi nasional. (red)
Komentar