MALUTSATU,TERNATE-Pertandingan Malut United vs PSIM yang berlangsung di Stadion Gelora Kie Raha, Ternate, berakhir dengan skor 0-2 untuk kemenangan tim tamu. Dua gol Laskar Mataram dicetak Nermin Haljeta (69′) dan Domenica Sheva Maresca (73′).
Tampil menyerang sejak awal permainan, Laskar Kie Raha gagal memanfaatkan sejumlah peluang yang didapat. Total 11 tembakan dilepaskan dengan 5 diantaranya mengarah tepat sasaran, namun tak ada yang berbuah gol.
Di sisi lain, PSIM yang mendominasi permainan dengan 57 persen penguasaan bola sukses membuat 2 gol dari 10 kali percobaan.
Dalam sesi konferensi pers pasca laga pekan ke-4 BRI Super League 2025-2026 kontra PSIM Yogyakarta, Sabtu (30/8/2025), Pelatih kepala Malut United, Hendri Susilo, yang menyebut anak asuhnya tak menampilkan performa terbaiknya.
“Malam ini para pemain bermain di bawah form terbaiknya. Situasi tersebut menjadi pelajaran bagi kami, kesalahan elementer juga akan kami perbaiki ke depan,” kata Hendri.
Hendri menilai anak asuhnya tak mampu memaksimalkan peluang yang dimiliki sepanjang pertandingan.
“Kami memiliki banyak peluang, namun tak ada yang berbuah gol. Sebaliknya, PSIM memiliki dua peluang yang bisa dimanfaatkan menjadi gol. Hal ini merupakan salah satu masalahnya,” kata Hendri.
Lebih lanjut, Hendri mengatakan, “Kami kecewa dengan hasil ini, tapi perjalanan masih panjang. Saya optimistis Malut United akan kembali ke penampilan terbaik pada pertandingan berikutnya.”
“Kekalahan ini bukan akhir dari segalanya. Masih ada banyak pertandingan yang akan kami hadapi. Kami akan memanfaatkan jeda kompetisi untuk melakukan evaluasi,”ungkap Septian David Maulana
Septian mengaku pada jeda kompetisi akan manfaatkan untuk membenahi segala kekurangan. Laskar Kie Raha katanya, akan terus berusaha memberikan yang terbaik untuk pendukung setiap.
Di sisi lain, pelatih kepala PSIM, Jean-Paul van Gastel, mengakui Malut United merupakan tim yang kuat. Namun, timnya mampu memanfaatkan situasi set piece untuk menciptakan gol.
“Malut United sempat membuat sejumlah peluang berbahaya di babak I. Memasuki babak II kami mampu memperbaikinya dan memaksimalkan situasi set piece yang merupakan salah satu kekuatan kami,” ucap Jean-Paul van Gastel.
“Saya sangat senang terhadap penguasaan bola tim, karena di Belanda juga seperti itu bermainnya. Saya menekankan kepada pemain untuk menguasai bola dengan bagus, tidak kehilangan di tengah permainan,” jelasnya.
Meski menang, Van Gastel tidak langsung puas. Ia tetap memberi evaluasi atas performa babak pertama.
“Di babak pertama, penguasaan bola kami sangat pelan dan intensitasnya tidak tinggi. Itu yang dimanfaatkan Malut untuk transisinya. Di babak kedua kita memperbaiki. Kita menguasai bola dan mencetak gol,” tutur Van Gastel. (red)








Komentar