MALUTSATU,TERNATE-Padatnya jadwal bermain Persib Bandung selain bermain di Super League dan ajang AFC Champions League Two (ACL 2), pelatih Bojan Hodak meminta laga lawan Malut United agar ditunda.
Alasannya pelatih yang berhadil membawa Persib Bandung dua kali juara Liga 1 itu, karena sulitnya akses penerbangan menuju Maluku Utara di tengah padatnya agenda pertandingan.
Sesuai jadwal laga Malut United vs Persib Bandung dijadwalkan berlangsung pada 9 November 2025 di Stadion Kie Raha, Ternate. Artinya Persib hanya punya jeda waktu 3 hari dari laga tandang di Malaysia dan harus terbang ke Ternate.
“Kami sudah meminta untuk menunda pertandingan ini. Karena ini sangat sulit untuk menemukan penerbangan menuju Malut. Kami sudah meminta (penjadwalan ulang) tapi kami masih menunggu balasannya,” ucap Bojan Hodak sebagaimana dikutip dari detik.com, Selasa, 7 Oktober 2025.
Permintaan itu diajukan setelah Persib menyelesaikan rangkaian laga tandang ke Malaysia menghadapi Selangor FC di ajang AFC Champions League Two (ACL 2) pada 6 November 2025 mendatang.
Padatnya jadwal dan jauhnya jarak tempuh menjadi tantangan tersendiri bagi Persib yang tengah mengejar konsistensi performa di dua kompetisi berbeda yakni Super League dan ACL 2.
Setelah menjalani pertandingan di luar negeri, skuad Maung Bandung harus segera terbang menempuh lebih dari 2.866 kilometer ke timur Indonesia hanya dalam hitungan hari.
Situasi ini membuat tim pelatih mempertimbangkan ulang aspek kebugaran pemain. Bojan menilai, perjalanan panjang tanpa waktu istirahat yang memadai berpotensi menurunkan performa tim di lapangan.
Pelatih asal Kroasia ini berharap permintaan Persib Bandung bisa diterima. Sebab baginya tidak mudah menjalani laga ini dengan waktu berdekatan, ditambah timnya bertindak sebagai tim tamu.
Jika permintaan penundaan diterima operator kompetisi, laga kontra Malut United kemungkinan akan dijadwalkan ulang ke tanggal yang lebih longgar. Namun hingga kini, belum ada kepastian soal permintaan Bojan itu dari pihak iLeague sebagai operator liga. (red)
Komentar