TERNATE,MSC-
Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG mencatat hingga pukul 17.00 WIB, Hasil
monitoring BMKG menunjukkan 7 kali aktivitas gempabumi susulan (aftershock)
dengan magnitudo diatas 5 sebanyak 5 kali dan 2 kali magnitudo di bawah 5.
Kepala Pusat
Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, S.T., Dipl. Seis, M.Sc. dalam
keterangan pers menghimbau masyarat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh
oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, dan agar
menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
“Periksa
dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang
membahayakan kestabilan bangunan, sebelum anda kembali ke dalam rumah”,
himbaunya.
BKMG
berharap masyarakat memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang
disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi
(Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau
inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg
(user: pemda, pwd: pemda-bmkg) atau infobmkg.
Dikatakan, gempa
tektonik yang terjadi pada Minggu, (14/7/2019) sekitar pukul 16.10.51 WIB, di wilayah
Kabupaten Halmahera Selatan dari hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal
gempabumi ini berkekuatan M=7,2. Episenter gempabumi terletak pada koordinat
0,56 LS dan 128,06 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 63 km arah
timur Kota Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan, Propinsi Maluku Utara pada
kedalaman 10 km.
Rahmat mnjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar Sorong-Bacan. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi di wilayah Kabupaten Halmahera Selatan ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar mendatar.
Guncangan gempabumi ini dilaporkan dirasakan di daerah Obi V MMI (getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), Labuha III MMI, Manado, Ambon II-III MMI, Ternate, Namlea, Gorontalo, Sorong, Bolaang Mongondow II MMI.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami. (red)
Komentar