TERNATE,MSC-Anggota Satuan Polisi PamongPraja (Sat Pol PP) Kota Ternate, Wahid Talib (43) ditemukan tak bernyawa di tepi bibir pantai Monge, Kelurahan Rua kecamatan Pulau Ternate, sekitar pukul 13.30, Rabu (21/8/2019).
Keterangan yang diperoleh dari Robo Masidingo,
salah satu warga setempat dimana sekitar pukul 13.30 sedang berada di rumahnya
tiba-tiba didatangi sekelompok anak-anak kecil yang memberitahu melihat mayat
di sekitar pantai dengan keadaan tengkurap.
Setelah melihat kondisi mayat seperti
yang diceritakan anak-anak, langsung menghubungi pihak kepolisian dan
dilanjutkan ke Polres Pulau Ternate. Pihak kepolisian langsung turun ke lokasi
dan melakukan olah TKP.
Kematian ASN Satpol PP tersebut entah
tenggelam atau ada penyebab lainnya, termasuk unsur bunuh diri. Sebab sampai
berita ini naik cetak pihak kepolisian belum dapat ditemui untuk meminta
keterangan resmi.
Anak tetapi berdasarkan keterangan
orang tua korban Sanungki Muid, dimana sekitar pukul 07.00 pagi saat hendak keluar
rumah korban memegang pisau. Korban langsung di cegah dan pisaunya di ambil
oleh orang tuanya, dan kemudian korban langsung keluar rumah dengan berjalan
kaki menuju ke arah selatan.
Korban sekitar pukul 10.00 terlihat
warga setempat berlari ke arah selatan, korban sempat ditanya salah satu warga
namun korban mengaku mau ke arah pantai yang kemudian menjadi lokasi tempat
ditemukan korban yang sudah tidak bernyawa lagi.
Korban mempunyai riwayat penyakit
kambuhan, dan bahkan sering marah-marah saat penyakitnya kambuh. Sehingga itu
korban sudah sekitar satu tahun lagi tak lagi berkantor karena ijin sakit dan
berobat.
Sementara itru Kasat Pol PP Kota
Ternate, Fandi Mahmud saat dihubungi mengakui kalau korban adalah stafnya di
kantor. Korban diberikan ijin berobat karena sakit, tetapi diakui Fandi Koran telah
sembuh.
“Memang dia (korban) ijin sakit dan berobat, tetapi darai informasi dari tiga hari belakangan sakit korban kambuh dan kabar terakhir korban ditemukan meninggal di pantai”, kata Fandi Mahmud.
Fandy juga mengakui, kalau yang bersangkutan punya riwatan sakit kambuhan sehingga korban atas permintaan diberikan ijin untuk berobat. “Memang sakitnya kalau orang di Ternate bilang sakit datang-datang. Kasiang korban anak baik”,sebut Fandi. (red)
Komentar