TERNATE,MSC-Tuntutan
Otonomi Khusus (Otsus) adalah perjuangan bersama semua anak bangsa di Provinsi
Maluku Utara, dengan demikian keterlibatran semua kalangan harus dan sangat
dibutuhkan.
“Otonomi Khusus Maluku Utara akan jadi tentu saja ini perjuangan bersama seluruh elemen. Semua keterwakilan kabupaten dan kota akan dilibatkan dalam dewan otsus”, kata Hasbi Yusuf salah satu inisitaor pertemuan pembentukan Dewan Otonomi Khusus (Otsus) Provinsi Maluku Utara, Senin (7/10/2019) di Ternate.
Hasby Yusuf
juga mengakatakan, tak hanya itu untuk perjuangan otsus Maluku Utara
membutuhkan komponen lainnya seperti juga pers, mahasiswa, kampus dan dari
unsur semua agama. Dewan otsus juga akan libat semua unsur, para birokrat,
politisi, pengusaha dan unsur gender juga.
“Otsus untuk
torang semua. Ini perjuangan bersama seluruh rakyat dan untuk seluruh rakyat Maluku
Utara,” katanya.
Menurut
Hasby dalam pertemuan awalnya yang dilaksanakan di hotel Batik Ternate, Sabtu
(5/10/2019) lalu awalnya untuk kegiatan merefleksi 20 tahun jalannya Provinsi
Maluku Utara, hanya saja dalam pertemuan kemudian berkembang tuntutan Otsus.
Dalam pertemuan
itu juga, semua yang hadir bersepakat perjuangan tuntutan Otsus Maluku Utara
harus melibatkan seluruh komponen di Maluku Utara, karena dari pengalaman
perjuangan provinsi Maluku Utara sukses karena adanya keterlibatan semua
kalangan.
“Perjuangan
provinsi Maluku Utara berhasil karena adanya keterlibatan semua kalangan, kalau
tidak sangat tidak mungkin akan berhasil,” katanya.
Dengan
demikian kata Hasby Yusuf, saat ini pasca pertemuan akan dan mulai dilakukan
konsolidasi semua kalangan yang berada di Maluku Utara. Hal ini dilakukan agar
semua terlibat, dan untuk konsolidasi semua elemen dari Morotai sampai Taliabu
dibutuhkan waktu atau step by step
termasuk untuk mengumpulkan semua kalangan dari Morotai sampai Taliabu.
“Inilah yang kami masih melakukan komunikasi dan konsolidasi agar semua terkumpul dan mulai bangun peran masing-masing, sama seperti ketika perjuangan Maluku Utara menjadi Provinsi 20 tahun lalu”, kata Hasby Yusuf.
Menurutnya, perjuangan provinsi Maluku Utara pada 20 tahun lalu, mahasiswa dan organisasi kampus tugasnya apa, kepala daerah dan parlemen tugasnya apa, begitu juga Pers tugasnya masing-masing.
“Kalau hasil konsolidasi sudah terbangun baru kita mulai bergerak”, tutur Hasby Yusuf. (red)
Komentar