TOBELO,MSC-Jumlah temuan pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Halmahera Utara (Halut) terus meningkat setiap tahun. Sejak September hingga bulan Desember 2019 bertambah 13 orang penderita, didominasi Ibu Rumah Tangga (IRT).
“Ada data tambahan penderita HIV/Aids di Halut berjumlah 13 orang selama 3 bulan terakhir,” ungkap Sekertaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Halmahera Utara, Pdt. Jakob Matheis Soselisa, pada Sabtu (14/12/2019).
Dikatakan, sebelumnya per Januari hingga September 2019 telah mencatat ada 84 kasus HIV/IDS yang tersebar di 17 kecamatan. Dan di tahun 2018 terhitung sejak 2010 lalu ada 629 kasus yang ditemukan oleh dinas terkait. Sehingga totalnya menjadi 713, kemudian ada tambahan lagi 13 orang selama 3 bulan sehingga totalnya 726 kasus.
KPA sendiri Lanjut Sose, sangat mengapresiasi tenaga medis sebagai SDM yang tersedia juga fasilitas alat kesehatan (alkes) yang disiapkan pemerintah melalui pelayanan kesehatan seperti RSUD dan Puskesmas.
Sehingga pendataan penyebaran HIV dan AIDS dapat terdeteksi, sebab kasus yang ditemukan sendiri merupakan penanganan medis dan Alkes yang sudah cukup memadai, sehingga deteksi kasus baru sangat gampang dan cepat.
Menurut Nova, selama ini yang sering terpikir kasus paling banyak adalah dari wanita pekerja seks sebagai populasi kunci. Namun, berdasarkan data, ternyata ibu rumah tangga lebih banyak.
Penularan HIV/AIDS tak hanya terjadi di lokalisasi, tapi juga di rumah tangga. Itu terjadi diduga karena tertular oleh suami yang kerap ‘jajan’ di luar.
Dia mengatakan, terlambatnya penemuan kasus tersebut lantaran yang bersangkutan tak memeriksakan diri. Masyarakat pengidap HIV ditemukan saat diperiksa di puskesmas atau rumah sakit. Itu karena kesadaran untuk melakukan pemeriksaan HIV masih tergolong kurang.
Selain itu juga kata Sose, dari total jumlah penderita yang hampir mencapai ribuan tersebut tercatat hanya 256 orang saja yang rutin mengkonsumsi obat, termasuk juga ada penderita usia anak-anak sebanyak 15 orang.
“Ibu rumah tangga yang masih di dominasi penderita HIV. Kami terus lakukan sosialisasi kepada kelompok produktif agar bisa memahami bahayanya seks bebas yang mengancam kehidupannya,”jelas Sose. (AL)
Komentar