TERNATE,MSC-Pemerintah daerah
Provinsi Maluku Utara sampai saat ini belum mengetahui terkait 23 karyawan
perusahaan tambang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari hasil pemeriksaan
swab salah satu rumah sakit swasta di Manado, Sulawesi Utara.
“Betul saya dengar ada 23 karyawan
tambang yang terkonfirmasi positif, tetapi sampai saat ini kita belum mnerima
laporan,”kata Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Utara, Samsuddin Abdul Kadir
kepada wartawan, Rabu (10/6/2020).
Seperti yang diberitakan sejumlah
media di Sulawesi Utara dimana bantahan Gugus Tugas Provinsi Sulut ke Gugus
Nasional terkait 23 orang karyawan salah satu perusahaan tambang swasta di
Provinsi Maluku Utara terkonfirmasi positif Covid-19.
Sebab, 23 karyawan tersebut dilakukan
pengambilan sampel spacemen swab oleh salah satu rumah sakit swasta di Manado
yang digunakan oleh perusahaan. Dan pengambilan sampel dilakukan di Maluku
Utara atau lokasi perusahaan dimaksud.
Terhadap 23 kasus karyawan terkonfirmasi
positif setelah dilakukan pemeriksaan 100 lebih karyawannya. Karena pemeriksaan
tersebut dilakukan oleh salah satu RS swasta di Sulut, maka terlapor sebagai
pasien positif di Sulut.
Hal itu juga diakui Gugus Tugas Provinsi Sulut, dimana pihak rumah sakit swasta mengirim petugasnya ke Maluku Utara untuk melakukan pengambilan swab di Maluku Utara, hanya saja laporannya rumah sakit tersebut masuk di Sulawesi Utara sehingga laporan yang masuk di pusat berasal dari Sulut.
Sementara Gugus Tugas Provinsi Maluku Utara melalui juru bicara dr Alwia Assagaf mengaku masih melakukan kors cek terkait informasi 23 karyawan terkonfirmasi positif corona termasuk keberadaan mereka di perusahaan tambang. (red)
Komentar