TERNATE,MSC-Dinas Kesehatan Provinsi
Maluku Utara dan Dinas Kesehatan Kota Ternate telah memberikan bantuan ratusan
alat Rapid Test di Rumah Sakit Umum Darma Ibu Ternate, namun sejumlah pasien
dikenakan biaya rapid test seharga Rp500 ribu.
Bantuan dari pemerintah provinsi
sebanyak 230 alat rapid test, coveral swet sebanyak 200, yang terdiri dari
coveral swet lengkap sebanyak 150 dan coveral swet mini sebanyak 50 unit, serta
bantuan masker sebanyak 100 unit.
Sementara itu, Kadis Kesehatan Kota
Ternate, Nurbaity mengatakan dihubungi menjelaskan, Dinas Kesehatan Kota
Ternate telah memberikan bantuan alat rapid test untuk digunakan bagi petugas
di RS Darma Ibu. “Bantuan rapid test kepada RSU Dharma Ibu sebanyak 100 unit,”
katanya.
Sementara data yang dikantongi
wartawan terdapat kuitansi pembayaran biaya rapid test terhadap sejumlah pasien
di RSU Darma Ibu yang ditanda tangani petugas lab, dengan harga yang dipatok
sebesar Rp500 ribu.
Direktur RSU Dharma Ibu, dr. Sutomo
yang dihubungi wartawan, Selasa malam kemarin menjelaskan, sejauh ini rapid tes
yang dilakukan di RSU Dharma Ibu tidak dipungut biaya. Sebab katanya, alat
rapid tes merupakan bantuan dari Gugus Tugas Provinsi Malut dan Kota Ternate.
“Sejauh ini tak ada biaya untuk
rapid tes di RSU Dharma Ibu, sebab alat rapid tes kami juga bantuan dari provinsi
dan kota,” kata dr. Sutomo.
Dia mengatakan, setelah dilakukan
rapid test selanjutnya disampaikan laporan kepada tim gugus tugas, sesuai
dengan alat rapid yang terpakai. Tim gugus juga kata dr. Sutomo berkomitmen,
akan terus membantu memberikan alat rapid test. “Hasil rapid tes, kami
akan serahkan kepada tim gugus dan kami sangat bersukur dapat bantuan,”singkatnya.
Menurut dr Sutomo, pembayaran saat
rapid oleh masyarakat terkecuali alat rapid itu dibeli oleh pihak RSU Dharma
Ibu, untuk menutupi biaya pembelian alat rapid. Akan tetapi sejauh ini belum
ada diminta biaya ke pasien pada saat rapid, sebab alat rapid yang ada saat ini
berupa bantuan dari pemerintah. “Ini masih bantuan, jadi kami belum meminta biaya,” ujarnya.
Namun saat dberitau wartawan memiliki bukti kuitansi pembayaran rapid test yang dikelurakan oleh RSU Darma Ibu tertanggal 23 Mei dan 20 Juni, dr Sutomo langsung membenarkan adanya kuitansi pembayaran rapid test dari pasien.
Menurut dr Sutomo kuitansi tesrebut merupakan hasil rapid tes yang dibeli RSU Dharma Ibu, sebab alat rapid test bantuan pemerintah provinsi dan kota waktu itu habis.
“Beberapa waktu lalu bayar, karena alat rapid tes bantuan itu abis, sehingga pihaknya beli alat rapid tes dan digunakan untuk masyarakat dengan biaya Rp 500 ibu,” katanya. (red)
Komentar