TERNATE-Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IM) Maluku Utara, kembali melakukan kritik terhadap gubernur Abdul Gani Kasuba melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), karena dinilai tidak terbuka masalah anggaran kepemudaan dan ormas.
Kritikan ini disampaikan pada saat kegiatan yang dilakukan oleh Kesabangpol dengan tema Peran Organisasi Masyarakat dalam aktualisasi nilai-nilai Pancasila, bertempat di aula Panti Sosial Sorofo kelurahan Kalumata Ternate.
Bahkan Ketua Umum (Ketum) IMM Malut, Alfajri A Rahman mengamuk dan menyampaikan kritikan di saat acara berlangsung. “Jujur kegiatan dilaksanakan Kesbangpol diperuntukan bagi generasi muda terutama kalangan LSM, OKP dan Ormas. Hanya saja Ormas Muhammdiyah serta OKP tingkat provinsi tidak dilibatkan dalam acara tersebut,” kesal, ketum DPD IMM Malut, Alfajri A. Rahman kepada wartawan, Rabu (23/6/2021).
Menurutnya, semestinya kegiatan sosialisasi nilai-nilai Pancasila harus didesainya selama tiga hari, sebab pembahasan untuk menyadarkan butuh waktu yang lama, sehingga ini menjadi catatan ke Kesbangpol.
“Saya heran kegiatan yang mewah ini hanya berslangsung selama dua jam, baru tidak melibatkan Ormas tingkat wilayah ini aneh, struktur organisasi jelas serta mitra di tingkat provinsi, jangan-jangan Kesangpol hanya mengejar keiatan proyeknya saja,”ujarnya.
Selanjutnya, dengan permasalahan seperti ini kiranya gubernur Abdul Gani Kasuba segera mengevaluasi kepala Kesbangpol Malut, Hasby Pora karena dinilai sangat tertutup.
“Pak Hasby ini sebelumnya menjabat sebagai asisten gubernur, selalu berhubungan dengan kegiatan kepemudaan bahkan kegiatan IMM pak Hasby sering hadir namun ketika di kesbangpol IMM tidak dilibatakan,” cetusnya
Dia menambahkan, kepedulian pemerintah terhadap organisasi kepemudaan di Malut, tentunya sangat minim dan kelihatan tidak ada sama sekali, apalagi masa jabatan gubernur suduh dua periode anggaran kepemudaan Pemprov sangat tertutup. (red)
Komentar