TERNATE-Program pembangunan Taman Makam Pahlawan di Kabupaten Kepulauan Sula tahun 2013 ternyata masih menjadi misteri, alias tidak ada pekerjaan proyek. Padahal plot anggaran untuk pembebasan lahan saat itu telah dianggarkan milyaran rupiah.
Berdasarkan hasil Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) di Pemda Kepsul dan berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK Maluku Utara, Nomor : 16.A/LHP/XIX.TER/05/2016 pada 26 Mei 2016, adanya plot anggaran Rp.7 miliar untuk Taman Makam Pahlawan, dana dana tersebut termasuk dengan Gelanggang Olah Raga dan Marka Jalan di tahun 2013.
Dalam hasil pemeriksaan BPK penanggung jawab Ahmad Fauzi Amin menyatakan, pencairan dana 7 Miliar, dilakukan oleh mantan Bendara Pemda Kepsul Irwan Mansur pada tanggal 9 Maret tahun 2015 tanpa SP2D.
Informasinya telah diproses oleh Kejaksaan Negeri Kepsul, namun hingga kini kasusnya masih jadi pertanyaan bagi publik di Kepsul tak jelas unjungnya. Kejaksaan tidak lagi menyampaikan kelanjutan dugaan korupsi anggaran miliaran itu.
Terkait hal tersebut, akademisi STAI Babusalam Sula I Fachri Kemhai, SH. M.HUM mendesak Kejaksaan Negeri (Kejari) Kepulauan Sula (Kepsul) mengusut dugaan Korupsi aliran dana 7 Miliar pengadaan lahan makam Pahlawan.
Akademisi STAI Babusalam Sula I Fachri Kemhai, SH. M.HUM mengatakan pengadaan taman makam pahlawan tersebut sangat penting bagi masyarakat. Hal tersebut agar bisa membangkitkan semangat nasionalisme masyarakat dan generasi muda.
“Saya meminta kepada pihak Kejaksaan untuk mengusut pembangunan taman makam pahlawan yang dianggarkan,”tegas Fachri kepada malutsatu.com, pada Rabu (17/8/2022).
Fachri juga bilang taman makam pahlawan adalah bagian dari indentitas daerah, sehingga masyarakat bisa berkunjung untuk memberikan rasa hormat kepada pejuang kemerdekaan.
“Taman makam pahlawan ini. Penting bagi masyarakat Sula yang ingin berkunjung memberikan rasa penghormatan kepada para pejuang kemerdekaan. Seperti, Almarhum Ismail Sahjuan Digul dan kawan-kawan,”tandasnya. (mit)
Komentar