WEDA-Untuk melayani hak pilih puluhan ribu karyawan yang bekerja di perusahaan pertambangan PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Halmahera Tengah membutuhkan ratusan penyelenggara.
Sebab, sesuai data yang disampaikan pihak IWIP, bahwa tiap hari karyawan IWIP yang masuk kerja itu mencap 9 ribu orang. Akan tetapi jika melayani seluruh karyawan maka diutuhkan sekitar 1000 lebih penyelnggara.
Ketua KPU Halmahera Tengah (Halteng), Bahri Hasbullah mengaku, pihaknya sampai saat ini tidak mengantongi data pasti jumlah karywan PT.IWIP. Sebab, yang disampaikan PT. IWIP saat rapat koordinasi itu hanya total karyawan tapi tidak dirinci.
“Kalau kita Rakor kemarin itu pihak IWIP hanya menyampaikan kalau total karyawan mereka yang tiap bulan dibayarkan gaji mereka itu ada kurang lebih 41 ribu lebih,” ucap Bahri.
Namun dari 41 ribu lebih karyawan ini, lanjut Bahri, PT. IWIP tidak merinci berapa karyawan berwarna negara asing, berapa ber-KTP Halmahera Tengah dan berapa yang ber-KTP di luar Halmahera Tengah atau Maluku Utara. Akibatnya, KPU kesulitan melakukan pendataan.
Bahri bilang, ada dua skema yang disiapkan jika PT. IWIP mengiyakan pendirian TPS berlokasi khusus. Pertama adalah TPS lokasi khusus disiapkan untuk karyawan yang masuk kerja saat pencoblosan, dan kedua menyiapkan TPS lokasi khusus untuk semua karyawan PT. IWIP.
Untuk memenuhi hak pilih semua karyawan, lanjit Ketua KPU dibutuhkan sekitar 1.350 orang penyelenggara dengan jumlah TPS sekitar 150 TPS untuk menyalurkan sekitar puluhan ribu karyawan.
Menurutnya, jika menggunakan skema yang pertama, maka ada kurang lebih 30 TPS akan disiapakan di areal IWIP dengan jumlah KPPS 270 orang. Sebab, sesuai data yang disampaikan pihak IWIP, bahwa tiap hari karyawan IWIP yang masuk kerja itu mencap 9 ribu orang.
“Namun jika menggunakan skema kedua dimana harus melayani seluruh karyawan PT IWIP, maka ada sekitar 150 an TPS yang harus disiapkan dengan jumlah petugas KPPS mencapai 1.350 orang. (red)
Komentar