MALUTSATU-Dua Pesepak bola Malut United Yance Sayuri dan Yakob Sayuri, Selasa 6 Mei 2025 mendatangi Polda Maluku Utara, terkait laporan dugaan rasisme yang dialami mereka berdua.
Kedua pesepak bola itu datang ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Maluku Utara, pada Selasa, 6 Mei 2025 siang didampingi kuasa hukum, Lauritzke Mantulameten dan perwakilan manajemen Malut United FC, Asghar Saleh.
“Saya perlu melaporkan tindakan rasis ini karena bukan hanya ditujukan kepada saya dan Yakob, tetapi juga kepada keluarga saya. Bahkan, anak saya pun ikut diserang secara verbal di media sosial,” ujar Yakob Sayuri kepada wartawan usai menyampaikan laporan.
Kata Yakob Sayuri rasisme yang dikirimn kepada mereka melalui media sosial tak hanya ditujukan kepada dirinya mereka berdua dan keluarga, akan tetapi rasisme orang Papua dan orang Timur.
Sementara pihak menajemen, Asghar Saleh mengakui, manajemen Malut United tetap mendampingi dan mengawal proses hukum yang saat ini ditangangi Polda Malut. Dia mengakui kedua pemain secara psikologi sangat terganggu.
“Manajemen perlu mendampingi Yance dan Yakob sebab secara psikologi sangat terganggu, apalagi keduanya masih dibutuhkan untuk focus pada tiga pertandingan terakhir,”ucap Asghar Saleh.
Menurut Asghar Saleh alasan manajemen melakukan pendampingan dan pembelaan terhadap kedua pemain berdarah Papua itu, karena sepak bola universal dan tidak lagi bicara rasisme.
Apalagi kata Asghar Saleh, penghinaan itu bukan saja terhadap pemain (Yakob dan Yance) dan keluarga, tetapi orang Papua secara keseluruan. Dan itu secara umum merupakan pelanggaran.
“Yance dan Yakob adalah aset bangsa Indonesia karena keduanya merupakan pemain Timnas yang harus dijaga. Penghinaan dalam bentuk rasisme kepada keduanya dan keluarga tidak harus terjadi dalam dunia sepak bola saat ini,”sebut mantan Sekum Persiter Ternate.
Sementara Kuasa hukum Malut United, Lauritzke Mantulameten, mendambahkan laporan yang disampaikan ke Polda Malut telah dilengkapi dengan kronologi dan bukti-bukti pendukung.
“Kami akan terus mengawal proses hukum ini demi memastikan keadilan bagi klien kami dan menjaga stabilitas internal klub. Kami percaya aparat kepolisian akan menindaklanjutinya secara profesional,” katanya. (red)
Komentar