LABUHA,MSC-Tim investigasi Polda Maluku Utara yang dipimpin langsung Wakapolda Kombes Pol. Lukas Akbar Abriari, S.IK, M.H, sekitar pukul 18.00 waktu setempat tiba di Mapolres Halsel di Bacan.
Wakapolda Malut, Direskrimsus, Karo Ops dan Kabid Propam, langsung memberikan arahan singkat kepada ratusan anggota Polres Halsel di halaman Mapolres. “Sebagai pimpinan saya ditugaskan Kapolda datang ke sini untuk mendengar keluahan kalian”, kata Wakapolda Kombes Pol. Lukas Akbar Abriari.
Untuk itu, Wakapolda berharap para anggota tidak lagi melakukan aksi-aksi demo, karena apa yang dilakukan telah viral seantero tanah air. Wakapolda berhara dalam pertemuan nanti semua keluhan disampaikan untuk pengambilan keputusan di tingkat pimpinan.
Untuk melakukan investigasi, wakapolda dan tim usai shalat magrib langsung melakukan pertemuan dengan para anggota. Pertemuan tersebut juga tertutup oleh wartawan, karena merupakan masalah internal.
Usai pengarahan singkat, Kapolda Kombes Pol. Lukas Akbar Abriari kepada wartawan menjelaskan, tim investigasi akan mencaritau duduk persoalan sehingga para anggota melakukan aksi demo.
“Sepintas memang adanya pemotongan honor pengamanan TPS, akan tetapi masih ada beberapa fersi yang perlu kita ketahui dari para anggota. Termasuk waktu pengamanan yang cukup panjang”, katanya.
Kendati demikian, Wakapolda tidak memberikan keterangan besaran anggaran yang harus diterima setiap anggota. Dirinya mengakui, tugas para anggota disesuaikan dengan kondisi geografis dan biaya transportasi.
“Kan ada yang biaya transportasinya mahal karena kondisi geografis di Halsel antara satu pulau dengan pulau lainnya”, kata Kombes Pol. Lukas Akbar Abriari.
Sebelumnya, ratusan anggota Polres Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) memalang pintu ruangan Kapolres Halsel AKBP Agung Setyo serta Kabag Ops Polres Halsel AKP Roy Simangungsong. Aksi tersebut sebagai bentuk kekecewaan terkait honor atau dana pengamanan Pemilu yang dinilai tidak sesuai dengan tugas.
Sehingga, saat apel pagi di halaman Mapolres Halsel, ratusan anggota saling menuding soal kurangnya pembagian uang pengamanan pemilu Rp 171.000 per anggota setiap hari, akibatnya aksi anggota tidak bisa terhindarkan. (red)
Komentar