TERNATE,MSC-Ketua DPD Partai Hanura
Maluku Utara, Basri Salama memberikan sinyal mengalahkan calon petaha (AMAN
JILID II) pada pertarungan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tidore Kepulauan
2020.
Untuk itu, Aci sapaan akrab Basri
Salama berharap dalam Pilkada Tikep 2020 hanya ada dua pasangan calon. Artinya,
calon Petahana yang diusung PDIP head to
head dengan sejumlah parpol yang tergabung dalam Koalisi Penyelamat
Demokrasi.
“Kami ingin buat ini (Pilkada 2020)
bertarung secara head to head,” ucap Basri
Salama saat Rapat Pimpinan Daerah DPD Hanura Maluku Utara pada Selasa, (15/10/2019)
bertempat di Royal Restoran Ternate.
Sebab Basri Salama, saat ini ada sejumlah
partai politik dengan jumlah 17 kursi di DPRD Tikep membangun komitmen dengan
membentuk koalisi Penyelamat Demokrasi, untuk bertarung melawan calon Petaha yakni
Walikota Kapten Ali Ibrahim dan wakil walikota Muhammad Sinen.
“Dari komitmen Koalisi Penyelamat
Demokrasi, jika head to head, Inysa
Allah saya kase kalah dorang (AMAN Jilid II),” kata Basri Salama.
Dari hasil komunikasi politik bersama
dengan sejumlah partai politik tersebut, kata Basri Salama sampai sekarang ini Koalisi
Penyelamat Demokrasi masih sangat solid baik di tingkat Kota maupun tingkat
Provinsi. “Insya Allah kami masih sangat solid di tingkat DPC maupun DPD,” kata
Basri Salama.
Keinginan Koalisi Penyelamat
Demokrasi memperbaiki keadaan dengan cara memimpin Kota Tidore Kepulauan. Sementara
sosok Walikota baik dirinya atau Rahmli Pellu nanti kita lihat skenario Koalisi.
“Masyarakat perlu dihadirkan sosok yang baru untuk memimpin Tidore,”katanya.
Basri Salama mengatakan, saat ini
masih melihat dinamika sebelum pelaksanaan Pilkada Tikep 2020, untuk itu terus
menjalin komunikasi dengan berbagai parpol agar ditemukan keinginan bersama.
Bahkan diakui, Basri Salama ada dinamika
politik dengan munculnya sejumlah nama yang akan diusung sebagai calon wakil
walikota seperti, Ramli Pellu, Umar Ismail dan Bahar Konoras.
Akan tetapi dirinya masih menunggu
kesepakatan partai-partai apakah nanti dilihat dari hasil survey atau hanya
bentuk kesepakatan. “Kita tunggu format dari partai-partai seperti apa, tetapi
keinginan Head to head sudah menjadi tekat,”sebut Basri.
Meskipun begitu, Basri Salama mengaku
belum ada sikap diirinya bertarung karena sampai saat ini belum meminta ijin atau
restu ketua umum Partai Hanura Oesman Sapto Odang (oso).
“Karena masih membangun komitmen dengan partai-partai jadi saya belum menyatakan apakah calon walikota Tikep, sebab kita menunggu dinamikan politik yang terbangun nanti.
Oleh karena itu, muncul wacana saat ini bahwa dirinya tidak mencalonkan diri dalam Pilkada Tikep ditambah lagi tidak mengembalikan berkas calon di Partai Nasdem.
“Saya terlambat mengembalikan berkas di Partai Nasdem terus muncul wacana saya tidak maju”, katanya. (red)
Komentar