oleh

Kecewa Pengelolaan DD, Kades Togola Sanger Didemo

JAILOLO,MSC-Puluhan massa aksi warga desa Togola Sanger Kecamatan Ibu Kabupaten Halmahera Barat secara blak-blakan buruknya pengelolan DD tahun 2017 hingga 2019 yang dinilai tidak transparan.

Aksi yang dilakukan didepan kantor desa, Selasa, (19/11) pagi, buruknya pengelolaan Dana Desa (DD) kembali menuai aksi protes warga. Didrex Megawe, kordinator aksi dalam orasinya mengatakan, dana penyeretan modal tahun anggaran 2017 sebesar Rp50 juta sudah dicairkan oleh pemerintah desa Togola Sanger. Namun, sangat disayangkan pengurus Bumdes belum terbentuk sampai saat ini.

Selain itu, pengadaan pakaian adat di tahun 2018-2019 sampai saat ini tidak dilaksanakan, belum lagi pembuatan MCK pada tahun 2018 tidak sesuai dengan RAP Desa karena koseng pintu dibuat dari kayu yang hancur dan bukan dari fiber, sementara honor pelatih dan asisten pelatih sepak bola realisasinya 2.500.000 dari total anggaran 10 juta.

“Aitem-aitem kegiatan setelah kita pelajari itu ada banyak dananya di mark-up baik itu berupa material maupun upah tukang sehingga masyarakat melihat ini bahwa ini perlu disuarakan,” katanya.

Dia juga membeberkan kinerja seperti ini berjalan sejak tahun 2016, seperti jalan setapak anggarannya di dalam RAPBDes sebesar Rp119 juta untuk upah tukang itu Rp20 juta sementara realisasi dalam pekerjaan itu upah tukang  hanya Rp10 juta.

Dikatakan, setelah melakukan aksi pada  hari ini akan di tindaklanjuti ke Kejaksaan Polda atau Polres. “Kami meminta sehingga segera di Lidik karena hitung hitung sudah banyak anggaran  yang disalah gunakan oleh kades dan bendahara

Selain itu, Ia mengaku, bendahara yang diangkat juga tidak sesuai mekanisme dan undang -undang yang berlaku hanya melalui hak Progratif kades.

” Kami juga meminta agar kades menghentikan bendahara desa karena tidak mengikuti tahapan penjaringan dan penyaringan kaur serta telah melampaui batas umur sesuai.” katanya

Meski begitu, Ia berharap, agar pemdes lebih terbuka. Sebab menurutnya, tidak ada bantuan ADD tanpa ada masyarakat dan bantuan dikucurkan ke desa itu karena ada masyarakat.

Setelah berorasi kurang lebih selam tiga jam, massa kemudian memboikot kanto desa sebagai protes terhadap Kades “Mungkin disegel kembali sehingga tuntutan ini diselesaikan,”,katanya (ijha)

Bagikan

Komentar