TERNATE,MSC-Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Maluku Utara mengharapkan kepada seluruh masyarakat untuk selalu berperan aktif dalam pencegahan penyebaran virus corona.
“Caranya dengan mengurangi kegiatan atau aktifitas yang tidak penting di luar rumah kecuali ada keperluan yang sangat penting sekali,”ungkap Ketua IDI Wilayah Malut, dr. Alwiah Assagaf kepada wartawan, Minggu (29/03/2020).
Sebab kata Alwiah Assagaf, jika penyebarangan corona virus terus meluas akan membuat tenaga medis dan paramedic kewalahan mengatasinya, apalagi masih terbatasnya Alat Pengaman Diri (APD) saat ini.
Dia mengakui, IDI Malut bersama Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Malut terus menjaga anggotanya sebagai bentuk tanggung jawab organisasi anggota, apalagi perkembangan virus COVID-19 sangat ganas, maka Alat Pelindung Diri (APD) sangat penting, sehingga pemerintah daerah harusnya menyediakan kebutuhan APD, meskipun saat ini sangat sulit diperoleh, karena seluruh dunia sangat membutuhkan.
Olehnya itu, tenaga medis dan para medis diwajibkan dibekali dengan APD dalam penanganan COVID-19, sebab, satu pasien minimal positif minimal ditangani tim medis membutuhkan 14 APD sekal pakai.
“Selain itu, IDI akan berupaya agar distribusi APD bagi tenaga medis akan disalurkan ke RSU dan puskesmas dalam penanganan pasien COVID-19,” kata Alwiah saat didampingi Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Malut, Hi Muchlis Jailani
Menururtnya, dengan ketesediaan 300 dokter umum di Malut bisa membantu menangani pasien COVID-19 dan mereka ada yang mau mendaftar menjadi tim relawan bersama perawat Malut sebanyak 6000 orang lebih dan khusus Kota Ternate mencapai 2000 orang lebih.
Untuk menutupi kekurangan APD, IDI Malut terus menggalang donasi guna memenuhi ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis dan paramedic dalam penanganan pasien yang terjangkit COVID-19 di daerah ini.
“Kami menggalang donasi ini, karena saat ini untuk Orang Dalam Pengawasan (OPD) saat ini belum diisolasi dan tidak disediakan APD memadai untuk penanganan pasien COVID-19,” kata dr Alwiah Assagaf.
Sehingga dibutuhkan dukungan masyarakat dalam pencegahan COVID-19, apalagi APD sangat terbatas dan IDI Malut, terus membuka donasi bertujuan untuk menyebarkan informasi ke masyarakat dan penyediaan APD bagi petugas medis dalam penanganan pasien COVID-19.
Alwiah menyatakan, dalam penggalangan donasi itu akan digunakan untuk kebutuhan para tenaga medis dan saat ini IDI bekerjasama dengan Dinkes dalam penyediaan APD dan harusnya adanya kontribusi pemerintah kabupaten/kota dalam penyediaan APD, terutama di ruang isolasi pasien COVID-19.
Saat ini kata Alwiah Assagaf, IDI Malut telah mempunyai 100 paket APD, dan akan terus dipesan kembali untuk mengantisipasi akan kebutuhan. “Kita masih akan tetap pesan APD, selain kebutuhan juga sebagai antisipasi jangan sampai mengalami kekurangan,”katanya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan mengusulkan anggaran penanganan COVID-19 sebesar Rp5 miliar dan saat ini telah dicairkan Rp2 miliar untuk menyiapkan fasilitas maupun kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis. (red)
Komentar