oleh

LSM Rorano Minta Ternate Harus Berkaca pada Tidore

TERNATE,MSC-Direktur Lembaga Swadaya masyarakat (LSM) Rorano Maluku Utara, Asghar saleh menilai kasus penyebaran transmisi local Covid-19 di kelurahan Akehuda ancaman bagi kota Ternate.

Sebab katanya, jika tidak ditanggapi serius oleh Gugus Tugas Covid-19 Kota Ternate, maka tidak mungkin kasus Akehuda akan terjadi di kelurahan lain di Kota Ternate. “Ini ancaman bagi Ternate, sudah sangat banyak dan semuanya transmisi local. Harus ada langka kongkrit dari Gustu Kota Ternate,”kata Asghar Saleh kepada malutsatu.com, Jumat (16/5/2020).

Menurut mantan Ketua Komisi III DPRD Kota Ternate itu menilai, kasus yang terjadi di Ternate mayoritas pasien telah sakit baru melaporkan diri kemudian berobat di ruymah sakit.

“Kalau di Ternate mayoritas pasien sakit, baru melaporkan diri baru ditangani di rumah sakit bukan hasil karatina atau rapid test. Jadi dong datang dulu so pulang di rumah nanti ada kasus baru di tracking, padahal kontak mereka sudah menyebar,”kata Asghar Saleh.

Berbeda dengan pola penanganan di Tidore Kepulauan (Tikep), kata Asghar Saleh  sejak awal Tidore tidak tutup pintu masuk tetapi setiap pintu masuk dijaga dengan melakukan screening. Dan jika hasil screening menemukan orang memiliki gejala langsung dilakukan karantina pada rumah atau lokasi yang sudah ditentukan Pemda agar dapat dikontrol.

“Setelah karantina terhadap orang memiliki gejala, selanjutnya dilakukan penegakan diagnosa dengan rapid test kalau hasilnya reaktif langsung dipisah untuk dilakukan swab test,”katanya.

Maka tak heran saat ini kasus di Tikep relatif menurun, dan memungkinakan bagi Asghar Saleh kota Tidore akan mentok di 12 kasus. “Kalaupun naik melebihi dari 12 kasus sudah buan laki transmisi local akan tetapi terjangkit dari luar Tidore,”kata Asghar Saleh.

“Jadi Tikep trendnya menurun hanya akan memiliki 12 kasus saja, kalaupun naik bukan merupakan transmisi local lagi tetapi terjangkitnya dari luar Tidore. Sehingga berharap Tikep tetap jaga pintu masuk dengan ketentuan diagnotis yang selama ini dilakukan, apalagi Tikep sudah punya komitmen menutup pintu masuk,”sebut direktur LSM Rorano.

Berbeda dengan Ternate kata Asghar Saleh, dimana sampai sekarang belum ada langka-langka yang rill untuk memutus mata rantai  dan di Ternate tidak kelihatan. “Sekali lagi saya mau bilang kasus kelurahan Akehuda sangat berbahaya dan bisa saja berpindah di kelurahan lain,”tegasnya.

Oleh karena itu untuk memutus mata rantai di Ternate, Asghar Saleh menawarkan sudah harus ada tindakan serius dengan membuat zonasi pengamanan untuk kecamatan yang belum ada kasus seperti di kecamatan Ternate Barat, Pulau Ternate, Moti, Hiri dan Pulau Batang Dua.

“Bikin penjagaan di pintu masuk batas wilayah. Tingkatkan skrining tanpa kecuali untuk aktifitas siang hari. Periksa suhu tubuh di pintu masuk, jika suhu tinggi disarankan ke layanan kesehatan,”saran Asghar Saleh.

Selain itu kata Asghar Saleh, berlakukan jam malam mulai pukul 22. 00 WIT tak ada lagi lalu lintas kecuali untuk darurat kesehatan. Di siang hari, setiap orang yang masuk baik pendatang maupun penduduk lokal wajib masker. (red)

Bagikan

Komentar