TERNATE-Untuk peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) perwasitan, Provinsi Maluku Utara kembali percayakan PSSI Pusat menggelar kursus C-2 dan C-1 Nasional. Sebanyak 55 orang wasit akan menjalani kursus referee C-2 dan C-1 Nasional yang digelar di Kota Ternate, Maluku Utara, mulai 15 hingga 20 Ferbuari 2021.
Ketua Panitia Pelaksana, Aries Papuling S.Pd menjelaskan, sebanyak 55 orang wasit yang akan mengikuti kurus diantaranya, untuk wasit C-2 sebanyak 23 orang dan C-1 Nasional sebanyak 32 orang.
Aries mengatakan, selain wasit asal Maluku Utara terdapat juga 3 orang wasit asal papua Barat, 6 orang asal Provinsi Maluku dan 3 orang wasit asal Sulawesi Selatan (Sulsel). “Selain untuk para wasit yang berada di Maluku Utara, ada juga wasita asal Papua Barat, Maluku dan Sulawesi Selatan,”kata Aries Papuling pada Jumat (5/2/2021) di Ternate.
Instruktur yang akan melaksanakan tugas pada kursus berdasarkan surat tugas PSSI Psuat nomor : 3065/UDN/842/II-2021 diantaranya, Yesayas Leihitu, Yandri Yohanes, Fahrizal M. Kahar asal Jakarta dan Aries Papuling asal Maluku Utara.
Menurut Aries Papuling, pelaksanaan kursus tak hanya peningkatan lisensi perwasitan akan tetapi lebih terpenting memperoleh pengetahuan dibidang profesinya melalui ilmu-ilmu yang diberikan oleh para Instruktur pada kursus nanti.
Sehingga itu lanjut Aries Papuling, kursus ini diharapkan para peserta diyakini akan semakin memiliki nilai integritas diri yang kuat sebagai seorang pemimpin dalam suatu pertandingan sepakbola.
Selama pelaksanaan kursus, selain materi teori di kelas yang akan dipusatkan di Asrma Haji Maluku Utara, panitia pelaksana juga menyiapkan Stadion Gelora Kieraha sebagai lapangan untuk mendukung pelaksanaan sesi praktek (practical training).
“Para calon Wasit C1 Nasional ini harus benar-benar memiliki wawasan keilmuan yang luas dibidang profesi perwasitan yang ditekuninya,”sebut Aries Papuling yang juga ketua Komite Wasit Asprov PSSI Maluku Utara.
Sebab kata Aries, seorang Wasit dalam memimpin pertandingan tidak hanya dituntut memiliki kebugaran fisik yang prima, tetapi juga mampu memahami dan menerapkan peraturan permainan sepakbola dengan benar, dalam hal ini Laws of The Game FIFA beserta amandemen yang ditetapkan.
“Dari kegiatan ini, kami berupaya memenuhi target di daerah maupun PSSI untuk regenerasi perangkat pertandingan. Ini sekaligus menunjukkan upaya kita dalam memperbaiki kinerja perangkat pertandingan,” tambah Aries.
Materi yang akan disampaikan nanti diantaranya, Laws of The Game FIFA atau peraturan pertandingan, praktek mempimpin serta Medical Injit. “Seorang wasit yang memimpin pertandingan juga harus mengetahui soal kesehatan karena jangan sampai terjadi di lapangan,”kata Aries.
Seperti diketahui, Wasit yang dinyatakan lulus dan memegang lisensi C2 diizinkan memimpin pertandingan sepakbola tingkat provinsi, seperti Porprov, Popda, dan Porda. Mereka juga boleh bertugas dalam turnamen-turnamen resmi tingkat provinsi di mana wasit tersebut aktif.
Untuk mendapat kesempatan memimpin pertandingan skala nasional wasit harus mengambil kursus C1. PSSI yang bakal menggelar agenda tersebut dengan materi semakin sulit. Bila sudah mendapatkan lisensi C1, wasit berhak untuk bertugas di level nasional seperti liga amatir.
Namun, untuk memimpin Liga 1 atau 2, pengadil lapangan tersebut bakal dilihat rekam jejaknya dan mesti lolos dari penyegaran wasit yang dilaksanakan PSSI sebelum kompetisi kompetisi dimulai. (red)
Komentar