SANANA-Proyek pembangunan talud penahan longsor di Puskesmas Desa Pohea Kecamatan Sanana Utara Kabupaten Kepulauan Sula, hancurkan dinding Puskesmas saat hujan tiba dan mengakibatkan longsor.
Proyek yang dikerjakan oleh CV. Doku Loha dengan pagu anggaran Rp. 400.000.000 nilai kontrak Rp.385.470.474,00. Proyek yang dibanderol ratusan Juta rupiah tersebut juga tidak memiliki papan proyek.
Tak hanya itu galian tebing di lokasi proyek itu. Telah terjadi longsor hingga merusakkan gedung Puskesmas. Bahan proyek tersebut juga meresahkan pelayanan di Puskesmas.
Kepala Puskesmas Desa Pohea, Sahlan Gailea, mengaku proyek tersebut sangat menggangu aktifitas pelayanan di Puskesmas. Sebab, pada saat turun hujan air dan material tanah dan batu masuk hingga kedalam ruangan puskesmas
“Jadi kalau saat turun hujan, kita semua tidak bisa kerja. Karena air masuk dan kami takut terjadi longsor lagi. Hal ini dapat menghambat pekerjaan kami,”kata Sahlan.
Semnatara Komisi III DPRD Kabupaten Sula Muhammad Natsir Sangadji mendesak kepada pihak kontraktor agar segera menyelesaikan pekerjaan talud penahan longsor di Puskesmas Desa Pohea dengan meminta kepada Kepala Dinas PUPR untuk menyampaikan kepada pihak kontraktor agar segera mengerjakan pekerjaan talud tersebut.
“Pekerjaannya di tahun 2022, tapi sampai memasuki akhir tahun ini pekerjaan belum dikerjakan sama sekali. Makanya kami berharap kepada pihak kontraktor agar betul-betul kerja paket dengan benar, jangan nakal dalam pekerjaan,”kata Natsir.
Natsir menegaskan, apabila kontraktor tidak secepatnya mengerjakan paket pekerjaan tersebut maka dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil Kadis PUPR untuk merekomendasikan kontraktor yang bersangkutan ke aparat penegak hukum.
“Pekerjaan talud ini, kalau tidak secepatnya dikerjakan, maka kita akan memanggil PUPR merekomendasikan ke pihak-pihak terkait,”tegasnya. (mit)
Komentar