TERNATE-Sashimi makanan Jepang berupa makanan laut dengan kesegaran prima yang langsung dimakan dalam keadaan mentah bersama penyedap seperti kecap asin, parutan jahe, dan wasabi.
Biasanya makanan bahan ikan mentah itu disajikan di restoran besar, akan tetapi anda penikmat makanan khas jepang yang disukai masyarakat Indonesia itu akan dijumpai saat pelaksanaan Sail Tidore nanti.
Ide menjual sekaligus jadi ajang promosi Sashimi bagi para tamu yang datang saat Sail Tidore inisiasi oleh DPD Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO ) dan DPD Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Maluku Utara, yang tergabung dalam Forum Asosiasi Pengusaha Maluku Utara.
Ketua DPD Apindo Maluku Utara, Gazali Abdul Muthalib mengatakan, salah satu yang akan disajikan para pengusaha terutama UMKM adalah menyajikan Sashimi di stand Apindo.
“Nanti teman-teman UMKM yang akan kita pakai, ini sekaligus promosi makan jepang yang sangat juga dimintai di Indoensia. Sebab katanya, potensi bahan baku ikan sangat melimpah di Maluku Utara,”kata Gazali kepada wartawan saat meninjau pabrik ikan Tuna dan Cakalang di kawasn Perikanan Bastiong Ternate, Jumat (4/11/2022).
Dia mengatakan, untuk bahan baku ikan yang akan dijadikan Sashimi telah tersedia setelah melakukan kerjasama dengan salah satu pengusaha pengekspor ikan tuna dan cakalang ke Jepang dan Amerika.
“Alhamdulillah ini kita kolaborasi dengan adalah satu pengusaha yang mengeksepor ikan tuna dan cakalang. Tak hanya itu ada produk ikan yang lain dengan memanfaatkan limbah ikan yang diekspor,”katanya.
Untuk bumbu Sashimi kata Gazali akan disiapkan dua fersi yakni penyedap seperti kecap asin, parutan jahe, dan wasabi yang selama ini disajikan. Ada juga mumbu seperti kua rujak. Pilihan menu ini disesuaikan dengan rasa dan kebiasan orang Maluku Utara.
Sementara itu ketua DPD Aprindo Maluku Utara, Abdurahman Lahabato juga menjelaskan, ada kolaborasi pengusaha lokal terutama bagi UMKM dengan pengusaha atau pengeskpor ikan tuna dan cakalang di Ternate.
Mantan senator dua periode itu mengatakan, ada persoalan yang dihadapi salah satu pengusaha ikan di Ternate dimana kepala dan isi perut ikan cakalang dan tuna belum dimanfaatkan dan hanya menjadi limbah.
“Jadi setiap mau ekspor ikan ke jepang dan amerika, setelah dibersihkan kepala dan perut dibuang begitu saja. Padahal hal ini masih dapat dibuat menjadi produk dan dijual salah satunya adalah sashimi,”katanya.
Tak hanya membuat sashimi akan tetapi produk lainnya dengan menafaatkan limbah ikan yang dibiarkan atau dibuan begitu saja dengan para UMKM untuk jadi produk khas ikan di Maluku Utara. (red)
Komentar