TERNATE-Kasus dugaan intervesi anggota Bawaslu Provinsi Maluku Utara Adrian Yoro Neleng terhadap tim seleksi Bawaslu Kabupate/Kota, yang viral di semjulah group sosial media di Maluku Utara, sempat jadi bahasan pakar media dan kalangan pers di Maluku Utara.
Dalam Diskusi Publik Memperingati Hari Kebebasan Pers Se Dunia dengan tema Independensi Media dan Demokrasi, yang digelar Aliansi Jurnalistik Independen (AJI) Koat Ternate, di Sabeba Café, pekan kemarin.
Sosilog Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) Dr Herman Oesman yang tampil sebagai pembicara mengatakan, menghadapi Pemilu nanti peran pers sangat penting selain mengedukasi kepada masyarakat Pers juga dituntutan memberikan informasi yang benar dan akurat kepada public.
“Peran Pers di pemilu sangat penting, karena Pers juga dapat membuat hitam putih dunia demokrasi di Maluku Utara. Terpenting bagi teman-teman Pers agar menyajikan informasi seakurat dan berimbang,”kata Herman Oesman.
Herman mengcontohkan dalam beberapa hari ini viral tingka laku salah satu komisoner Bawaslu dengan sejumlah tim seleksi yang diduga tidak netral lagi sebagai penyelenggaran pemilu.
“Saya pikir teman-teman Pers harus tetap mengawal kasus ini hingga tuntas, sering pers di Maluku Utara dari banyak kasus memberitakan sesuatu tidak tuntas,”katanya.
Kasus ini penting kata Herman Oesman bagi kalangan Pers untuk tetap mengawal hingga tuntas, agar memberikan rasa keadilan kepada public di Maluku Utara. Akan tetapi lanjut Herman, Pers juga memberikan ruang bagi siapa saja yang terlibat, agar keseimbangan pemberitaan itu tetap terjaga.
Hal yang sama juga disampaikan Aghar Saleh yang juga sebagai pemateri pada Diskusi Publik itu. Aktivis Hijau Hitam itu menyoroti sikap yang tidak elegan ditunjukan salah satu komisoner Bawaslu Malut.
“Saya kira ini sebuah sikap yang kurang bagus dan tidak professional bagi seorang penyelenggaran yang dibutuhkan netralitas sebagaimana terikat dengan kode etik penyelengara. Dan ini harus Pers ikut mengawal hingga tuntas sebagai wujud menciptakan demokrasi yang sehat dan adil,”Sebut Asghar Saleh. (red)
Komentar