oleh

Petugas Lapas Ternate Todong Pistol ke Wajah Napi Jalani Pemeriksaan Atasan

TERNATE-Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara, telah memeriksa oknum petugas berinisial S yang diduga menodong pistol kepada narapidana atas nama Muhammad Kasin Hafel alias Upi kasus pembunuhan dan pencurian.

Kadiv Pemasyarakatan Kanwil Kumenkumham Maluku Utara, Teguh Wibowo mengatakan, petugas yang menodong pistol ke narapidana yang kabur sudah perintahkan untuk di periksa oleh atasannya langsung. Karena ini masalah pelanggaran kode etik.

“Itu nanti diperiksa sama atasan karena kode etik itu gak sayang namanya anak muda status-status harus dijaga, sudah bilang harus bijaksana dalam mempergunakan media sosial itu hanya gaya saja namanya anak muda,”kata Teguh, Minggu (29/8/2021).

Teguh menambahkan, dirinya sudah perintahkan petusnya giman teguran atau seperti apa karena itu masalah besar dalam kode etiknya, pihaknya juga antisipasi jangan hal-hal yang viral, kemarin yang pelarian baru ini lagi ini perlu penguatan lagi bagi mereka nanti di lapas.

“Saya perintahkan periksa langsung sama kalapas, tadi sudah dilakukan pemeriksaan karena kemarin sudah saya perintahkan untuk periksa karena itu hal yang memalukan juga dalam arti jangan bergaya gayanyalah apalagi pakai senjata walaupun itu senjata tidak ada megasent itu saja tidak pantas,”tegasnya

Pihak Kepolisian kata Teguh yang memiliki kewenangan memegang senjata, tetapi tidak berani melakukan hal seperti itu. Sebab senjata dapat digunakan dalam kondisi urgen, dan ini juga harus diketahui dan ditaati petugas Lapas.

Apalagi katanya, sikap petugas Lapas yang menodong pistol ikut diposting pada media sosial. Harus bijaksana menggunakan media sosial, karena bisa saja meresahkan orang lain termasuk terhadap narapidana pelarian juga diperlakukan sebagai manusia juga.

“Saya perintahkan Kalapas periksa itu. Kode  itu pelanggaran prilakunya diakan kejaran pelarian tidak harus begitu harus mengerti tugas dan fungsi namanya anak muda harus di berikan pengertian karena masalah senjata itu rawan biar tidak ada peluruh pun rawan pandangan masyarakat sudah berbeda arogan dan sebagainya,”pungkasnya. (NR)

Bagikan

Komentar