oleh

Kongres Tahunan Askot PSSI Kota Ternate Sahkan Pengurus dan Lahirkan 12 Program

TERNATE-Selain mengesahkan kepengurusan, 12 program dihasillkan dalam Kongres Tahunan Askot PSSI Kota Ternate yang digelar di D’Mozaik Café, Minggu (27/3/2022).

Ke-12 program yang akan dilaksanakan pada tahun 2022  tersebut diantaranya, pelaksanaan Ternate Premier League (TPL), Ternate Super League (TSL), Festival Usia Dini serta pelaksanaan kompetisi berbagai usia meliputi U-13, U-15 dan U-17.

Sedangkan untuk peningkatan Sumber Daya diantaranya, Kursus Pelatih Licenci C AFC, Kursus pelatih licenci B Diploma, Kursus Match Commissioner (MC) atau Pengawas Pertandingan (PP), Kursus Wasit C3, kursus wasit Futsal, kursus pengawas Futsal, Whorsop Wasit dan Whorsop manajemen tim termasuk pelatih.

Selain pengesahan kepengurusan dan program kerja tahun 2022, Kongres tersebut juga disampaikan pengesahan penambahan 3 klub baru anggota Askot PSSI Ternate dan 3 Sekolah Sepak Bola (SSB) baru.

Wali Kota Ternate diwakili Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sutopo Abdullah pada kesempatan itu mengatakan, memberikan apresiasi terhadap organisasi sepakbola dimana program setahun melalui pembahasan dalam kongres baru dapat disahkan.

“Saya melihat organisasi Cabor Sepakbola ini luar biasa, untuk program setahun harus dibahas dan disahkan dalam sebuah kongres. Ini luar biasa bagi sebuah organisasi dan saya sangat memberikan apresiasi,”ungkap Sutopo Abdullah.

Sutopo juga berharap program yang dihasilkan dalam kongres hendaknya disampaikan juga kepada Pemerintah Kota Ternate agar dapat masuk dalam program Dispora. “Paling tidak Pemda melalui Dispora akan mengsupor program Askot,”katanya.

Kongres Tahunan I Askot PSSI Ternate dibuka oleh Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Ternate Lukman Poli. Pada kesempatan itu Lukman berharap Kongres kerja melahirkan program yang nantinya memberikan kontribusi peningkatan prestasi olahraga di Ternate.

Lukman juga menyentil prestasi sepakbola di Kota Ternate yang mengalami penurunan saat berkompetisi di tingkat nasional. “Saya kira ada tim asal Ternate yang mewakili Maluku Utara gagal di tingkat nasional, ini harus menjadi pembahasan dalam kongres minimal mencari titik temunya,”pintah Lukman Poli. (red)

Bagikan

Komentar