MALUTSATU,TERNATE-Koordinator Poros Muda Golkar Maluku Utara, Muis Djamin menegaskan, Sultan Tidore H Husain Alting Sjah adalah salah satu nama bakal Calon Gubernur yang merupakan produk politik partai Golkar Malut.
Dari sejumlah nama, kata Muis Djamin yang diusulkan dalam rapat pimpinan Daerah (RAPIMDA) dan rapat kerja daerah (RAKERDA) Partai Golkar Maluku Utara pada bulan Maret tahun 2022 adalah Sultan Tidore H.Husain Alting Sjah.
“Artinya, Husain Alting sebagai calon gubernur merupakan keputusan politik partai yang diputuskan pada Rapimda, dan sementara Rapimda merupakan salah forum pengambilan keputusan tinggi partai Golkar di tingkat daerah,”ungkap Muis Djamin, pada Kamis, 18 Juli 2024.
“Olehnya itu kami sebagai Kader Partai Golkar memohon kepada Dewan pimpinan Pusat teristimewa kepada Ketua Umum kami Bapak Airlangga Hartarto agar kiranya partai Golkar dapat mengusung Sultan Tidore H Husain Alting Sjah sebagai Calon Gubernur Malut,”pintahnya.
Menurutnya, tidak ada alasan pengurus DPD partai Golkar Malut untuk tidak menyetujui apalagi menganggap sebagai pernyataan pribadi, karena nama H.Husain Alting Sjah diusulkan ke DPP secara kelembagaan melalui keputusan Rapimda.
“Kalau tidak menyetujui pernyataan kami itu berarti gagal paham karena sama halnya dengan tidak mengakui hasil Rapimda dan Rakerda yang telah dilaksanakan. Kami hargai pilihan politi yang berbeda namun kami juga meminta untuk menghormati keputusan Rapimda dan Rakerda,”terang Muis.
Selanjutnya kata Muis, pada tahun 2023 H.Husain Alting Sjah menerima surat penugasan dari DPP Partai Golkar utk melakukan konsolidasi pemenangan Partai Golkar dan Pilpres 2024, bahkan nama beliaupun masuk dalam survey yang dilakukan oleh DPP Partai Golkar.
“Dengan demikian maka tidak ada yang salah jika kami sebagai kader memohon ke DPP untuk mengusung beliau (Sultan Tidore) sebagai calon Gubernur, karena Kami yakin pak Ketum kami sangat Arif, bijak dan rasional dalam mengambil keputusan,”ujarnya.
Terkait dengan penggunaan nama poros muda Partai Golkar, kata Muis tidak subtantif untuk dijelaskan. Baginya, Poros Muda adalah kader partai yang ingin menyampaikan aspirasi yang selama ini tersumbat oleh dominasi segelintir elit partai Golkar Malut.
“Ingin kami sampaikan bahwa Poros Muda Partai Golkar adalah bukan organisasi yang melekat ke dalam organisasi induk partai golkar, ini hanyalah kumpulan para kader Partai Golkar yang ingin menyampaikan aspirasi politik ketika saluran utama yang di harapkan untuk menyambungkan aspirasi kader tersumbat oleh dominasi segelintir elit partai, sehingga kami kemudian menamakan diri sebagai poros muda partai Golkar,”sebutnya.
Dia mengatakan, organisasi sayap partai Golkar nanti dibaca lagilah sehingga bisa membedakan antara Ormas, organisasi yang didirikan serta Sayap Partai Golkar sehingga jagan campur aduk kalau mau buat pernyataan, nanti dianggap tidak paham anatomi Partai Golkar.
Tentang konflik internal, Partai Golkar adalah Partai yang sudah go publik atau partai milik rakyat. Sehingga mau dijelaskan dengan alasan apapun publik sudah terkonfirmasi dengan pernyataan Hamid Usman salah satu senior partai Golkar.
“Pernyataan ko Mit bahwa Golkar Malut pecah karena beda pilihan tentu Publik Malut lebih percaya ko Mit karena sangat senior di Golkar Malut jika dibandingkan dangan kader yang ber-KTA Golkar kurang lebih 3 Tahun,”ujar Muis Djamin. (red)
Komentar