MALUSATU,TERNATE-Calon Wakil Gubernur yang diusung PDI-P, Partai Ummat dan PKN, Asrul Rasyid Ichsan menyatakan, tidak akan alergi terhadap kritik atau kontrol dari kalangan pers.
“Sebab fungsi pers sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, dan salah satunya adalah fungsi kontrol sosial,” ungkap Asrul Rasyid Ichsan Cawagub yang mendampingi calon Gubenur Husain Alting Sjah saat menggelar Ngopi Bareng Bersama jurnalis di Rotasi Coffe, Selasa, 10 September 2024.
Asrul juga menyoroti kebebasan jurnalis yang belakangan kurang membaik. Ada beberapa jurnalis yang diintimidasi bahkan tak sedikit yang mendapat kekerasan saat menjalankan aktivitas peliputan.
“Jurnalis memiliki fungsi kontrol terhadap kerja-kerja pemerintah sehingga ada balance. Kalau kepala daerah yang alergi terhadap jurnalis berarti ada indikasi otoriter. Itu yang kita hindari. Kita harus memberi ruang karena peran jurnalis diatur dalam Undang-undang,”tandasnya.
Selain itu kata Asrul, Paslon HAS merasa penting dialog bersama jurnalis untuk mendapat masukan dari kalangan jurnalis terutama, karena dari kerja-kerja jurnalis masyarakat mendapat informasi atau pengetahuan tentang kondisi pembangunan.
Jurnalis, menurutnya, adalah mata dan telinga publik, yang berperan mengabarkan apa yang dilakukan atau yang diabaikan oleh pemerintah. Karena dari pers, maka masyarakat bisa mengetahui program-program yang sudah dan belum dilakukan pemerintah.
“Karena itu, apa yang dilakukan oleh pemerintah, terutama dalam kerja-kerja pemerintah daerah tidak bisa mengabaikan peran jurnalis,” kata Asrul.
Itu juga mengapa, dalam kegiatan diskusi ini, Asrul berkeinginan mendengar cerita atau curhatan dari jurnalis untuk menjadi bagian dari pikiran mereka dalam memimpin Provinsi Maluku Utara ke depan.
“Saya ingin mendengar curhatan dari jurnalis untuk menjadi bagian dari pikiran menuju jalan kebaikan Maluku Utara seperti apa. Saya terbuka menerima masukan, kritik dan saran untuk Maluku Utara ke depan,” ucapnya.
Sekretaris DPD PDI-P Maluku Utara itu, meminta jurnalis bercerita pelbagai masalah dan potensi sumber daya alam di Maluku Utara sebagaimana yang ditemui para jurnalsi di lapangan.
“Torang bisa bacarita sumber daya alam, investasi, lingkungan hidup, UMKM, peluang tenaga kerja. Terutama ketika tenaga kerja yang banyak masuk dari luar apa yang kita lakukan,” tutur Asrul. (red)
Komentar