oleh

Dampak Pembatasan Aktivitas, Warkop di Ternate Sepi Pembeli

TERNATE-Sejumlah pemilik warung kopi di Kota Ternate menjerit, karena sepih pengunjung. Omzet per harinya turun drastis, sejak adanya kebijakan membatasi kerumunan warga.

“Omzet pendapatan turun drastis bisa 80 persen lah turun. Sepi sekali yang beli, paling satu hari tidak lebih dari 5 orang yang beli, biasanya 30 sampai 50 orang” kata Ongen salah satu pemilik warung kopi sederhana di kawasan Mangga Dua Pantai, Kamis (15/7/2021).

Dia menjelaskan, jika pada hari normal dirinya mampu meraup omzet hingga Rp 1.000.000 per hari, kini dia hanya mampu mendapat sekitar Rp 100.000 per harinya, kerap juga tidak ada tamu. “Ini sudah berlangsung hampir minggu lah. Sepi sekali, jalanan sepi, yang ngopi juga sepi,” ujar Ongen.

Dia mengakui, sejak petugas melakukan razia di kawasan warung kopi di pelabuhan semut, banyak warga yang takut datang lagi. Terkadang ada pelanggan yang menelpon mau ke warung kopi tapi takut ada razia.

Hal yang sama juga dialami Irma pemilik warung sederhana di kawasan Tomang (Toboko, Mangga Dua). Dia mengaku tak berdaya, karena adanya razia yang dilakukan tim Covid-19 mempengaruhi kunjungan pelanggan. Meskipun di wrung sederhananya tetap menerapkan prokes.

Penurunan omzet secara drastis itu membuat dirinya tidak dapat membeli stok barang-barang yang habis. Pendapatan hariannya kini hanya bisa digunakan untuk membeli kebutuhan pokoknya sehari-hari. Meski warungnya sepi pembeli, dia tidak berniat untuk menutup usahanya.

“Ya jadi tidak balik modal, itu saya ada stok yang habis kayak telur buat mie kan habis, saya tidak bisa beli. Penghasilan cuma segini ya cuma cukup buat makan sehari-hari, tidak cukup untuk modal,” ujarnya. (red)

Bagikan

Komentar