SANANA-Jatah stok Bahan Bakar Minyak (BBM) Jenis Pertalite dengan jumlah nelayan di Desa Bajo, Kecamatan Sanana Utara tidak berimbang. Akibatnya pelayanan kebutuhan stok BBM Pertalite tak terpenuhi.
Kepala Desa Bajo Kusnang Duhaling berharap Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyediakan tambahan stok BMM Subsidi jenis partalite untuk menangani ratusan nelayan Desa Bajo yang akan memiliki kartu elektronik Pelaku Usaha (E-Kusuka).
Permintaan Kades Bajo ini mengingat karena stok BBM subsidi milik PT. SPBU kompak Munara Super bakal kekurangan stok BBM subsidi, jika melayani nelayan Bajo yang jumlahnya mencapai ratusan.
Kepala Desa Bajo Kusnang Duhaling mengatakan terkait dengan kebutuhan BBM Subsidi jenis pertalite nelayan Desa Bajo di SPBU Kompak terdekat, jika dihitung dalam sehari nelayan menghabiskan puluhan ton minyak untuk melaut.
“Kita hitung garis tengahnya dari 60 Liter misalnya rata-rata kebutuhan BBM subsidi nelayan 40 liter dalam sehari, dibagi dengan 579 nelayan maka totalnya kebutuhan nelayan itu harus 24 ton dalam sehari. Tentunya ini bukan kebutuhan yang sedikit,”kata Kusnang saat di wawancarai Rabu (18/5/2022).
Kusnang juga bilang jika berharap dengan stok BMM subsidi di SPBU Kompak Desa Bajo itu sangat tidak mungkin. Sehingga sebagai Kepala Desa berharap stok BBM dapat perhatian khusus dari Mentri KKP. Apalagi Desa Bajo rencana masuk dalam kampung nelayan maju dari 150 lebih kampung nelayan di seluruh Indonesia.
“Kita punya harapan kebutuhan nelayan harus diperhatikan, karena penggerak ekonomi masyarakat di Kabupaten Sula khusus bidang ekonomi partisipasi terbesar juga ada pada nelayan Bajo,”sebutnya.
Kusnang menambahkan informasi dari penyuluh Perikanan Kabupaten Sula dari data 579 nelayan Desa Bajo, targetnya jumlah itu harus memiliki kartu elektronik Pelaku Usaha (E-Kusuka) yang diprogramkan oleh KKP.
Hal itu untuk mempermudah nelayan mendapatkan BBM Subsidi. “Kemarin itu, kartu Kusuka yang sudah dibuat untuk nelayan sudah 300 lebih sedangkan sisanya akan dibuat lagi kartu Kusuka,”pungkasnya.
Secara terpisah, mewakili Direktur SPBU Kompak PT. Munara Super Hani Ham saat ditemui menjelaskan, terkait stok BBM subsidi yang tersedia pada SPBU total 90 Ton, namun sesuai permintaan adalah 10 ton. Tetapi tidak mungkin disuplai setiap sehari.
“Sesuai permintaan itu, tidak mungkin tiap hari. Kita harus buat permintaan 10 ton pertalite. Karena mengingat kuota yang terbatas. Kemudian untuk melayani BBM subsidi kita ada juga untuk kendaraan yang di darat,”katanya. (mit)
Komentar