MALUTSATU,TERNATE-Bakal Calon Gubernur Maluku Utara H.Husain Alting Sjah merupakan satu-satunya bacalon Gubernur yang hadir pada diskusi publik oleh Komunitas Jalan Roda (Jarod) di Kelurahan Stadion, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate, Sabtu malam, 14 September 2024.
Sedangkan bakal calon Wakil Gubernur yang ikut hadir dalam dialog dalam rangka Hari Jadi ke-12 Komunitas Jarod itu, Basri Salama yang diusung Partai Hanura dan PKS dengan pasangan dari bakal calon Gubernur Muhammad Kasuba.
“Keberadaan saya di sini sesuai dengan keinginan bapak ibu, perjalanan saya sebenarnya besok baru saya balik ke Sofifi, tapi saya ditantang sebagai seorang lelaki, saya harus datang. Maluku Utara saat ini membutuhkan lelaki jantan, lelaki petarung yang siap menghadang badai dan juga berbagai tantangan yang dihadapi, dia tidak boleh berputus asa,” kata Husain.
Maluku Kie Raha atau Maluku Utara kata Husain adalah negeri yang mempunyai kontribusi terbesar terhadap kemerdekaan Republik Indonesia.
Sultan Tidore ini menyebutkan bahwa Indonesia berutang budi terhadap Maluku Utara karena pernah memberikan sesuatu yang terbaik bagi Indonesia. Sebab itu, Husain mengaku ikut serta dalam kontestasi Pilkada agar kelak akan menagih kado istimewa dari Indonesia untuk Maluku Utara yang sudah dinantikannya selama 25 tahun terakhir ini.
“Maluku Kie Raha yang sudah 25 tahun ini, saya menanti-nanti kado istimewa dari bangsa ini untuk Maluku Utara, tapi sayang masih tertatih-tatih perjalanannya dan kitorang semua merasakan itu semua,” Sebut Husain Sjah.
Husain dalam kesempatan tersebut juga memaparkan secara singkat visi-misinya bersama bakal calon gubernur Asrul Rasyid Ichsan yang akan keduanya kerjakan sebagai program prioritas jika terpilih nanti di Pilkada Maluku Utara 2024.
Secara gambaran umum, Husain menyebutkan visi mereka yakni, Maluku Utara maju, berbudaya, dan berkelanjutan untuk kesejahteraan.
Sementara untuk misi, di antaranya; SDM unggul berbudaya. Pertumbuhan ekonomi produktif inklusif. Tata kelola pemerintahan inovatif berintegritas. Ketangguhan daerah, ketahanan sosial, budaya, ekologi berlandaskan adat se atorang. Infrastruktur dasar dan pengelolaan sumber daya kewilayahan berkelanjutan.
“Kenapa misi ini dianggap penting? karena pada saat ini kita boleh maju tapi kalau pada sisi lain tidak ada penguatan budaya di dalamnya, maka sentuhan-sentuhan adab dan sebagainya itu tidak akan memberikan warna dalam perjalanan Maluku Utara,” jelas Husain.
Selain itu kata Husain, pertumbuhan ekonomi harus dibentuk untuk semua orang tanpa pilih kasih. Kemudian soal adat se atorang yang baginya sangat penting karena adalah jati diri orang Maluku Utara.
“Ini adalah integritas kita, jangan sampai punah yang ini dia tidak boleh punah, kita jaga, kita rawat bersama-sama,” harapnya.
Untuk infrastruktur dasar dan pengelolaan sumber daya di wilayah, lanjut dia, infrastruktur dasar pendidikan, kesehatan harus ditata secara baik. Baginya, kewajiban atas persoalan infrastruktur bukan hanya oleh pemerintah daerah melainkan juga pihak-pihak yang berinvestasi di Maluku Utara.
Sementara pada pendidikan berkualitas, dirinya akan memprogramkan beasiswa S1 minimal untuk 6.500 mahasiswa, beasiswa S2 untuk 1.000 mahasiswa, juga program S3 di periode pertama kepemimpinannya jika terpilih.
Diskusi publik mengusung tema, “Pilkada dan Wajah Maluku Utara Kedepan”, yang menghadirkan Pakar Hukum Tata Negara, Dr. Margarito Kamis, dan akademisi IAIN Ternate, Prof. Dr. Jubair Situmorang, S.Ag.,M.Ag, sebagai penanggap. (red)
Komentar