oleh

KATAM Soroti Rencana Penambahan Kuota Produksi PT WBN

MALUTSATU,TERNATE-PT Weda Bay Nikel (WBN) dikabarkan telah mengajukan revisi studi kelayakan (Feasibility study) atas penambahan kuota produksi untuk tahun 2024 menjadi 68.000.000 ton. Yang sebelumnya kuota produksi mereka hanya kurang lebih 16.000.000 ton.

Koordinator Konsorium Advokasi Tambang (KATAM) Maluku Utara, Muhlis Ibrahim dalam rillisnya menyatakan. informasi yang diperoleh pengusulan itu masih dalam tahap pembahasan di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (ESDM).

“Jika hal ini benar, maka kami jelas menolak. Mengingat daya dukung lingkungan di derah Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) yang makin menurun,”ungkap Muhlis Ibrahim, Jumat 6 September 2024.

Menurut Muhlis Ibrahim, terhitung dalam tiga tahun terkhir Kabupaten Halmahera Tengah kerap dilanda banjir besar. Dan terakhir pada Juli kemarin tepat di wilayah Lelilef, banjir kembali menghantam pemukiman warga termasuk fasilitas perusahan.

Turunya daya dukung lingkungan hidup di Daerah Halteng menurut Muhlsi Ibrahim, tentu disebabkan dari tingginya aktivitas pembukaan lahan. Dan pengerukan Ore (bijih) Nikel.

Dari data yang himpun dari berbagai sumber, tercatat hutan primer seluas 188.000 hektar, telah mengalami deforestasi seluas 26.100 hektar.

Jika penambahan kuota prduksi dari PT WBN disetujui oleh pemerintah, maka deforestasi hutan akan semakin meningkat, dan bencana lingkungan akan terus menerus terjadi.

“Untuk itu, kami tegas menolak atas pengusulan revisi Feasibility study untuk pingkatan kuota produksi dari PT WBN. (red)

Bagikan

Komentar