oleh

Kasat Lantas : Angka Laka Pada Ops Ketupat 2019 Menurun

TOBELO,MSC-Kasat Lantas Polres Halmahera Utara, AKP Bagus Nugraha menepis sorotan Kokam (Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhamadiyah) terkait lemahnya kinerja Satlantas sehingga mengakibatkan tingginya angka kecelakaan.

“Sesuai data yang kami peroleh Laka Lantas pada operasi ketupat 2019 hanya terjadi 4 kasus, jika dibandingkan di tahun 2018 ada 5 kasus laka pada operasi Ketupat,”kata AKP Bagus Nugraha.

Bagus Nugraha juga menegaskan,  sudah melakukan sosialisasi rutin di sekolah-sekolah guna mencegah kecelakaan di tingkat SMA sejak januari 2019 lalu. Namun pada agenda akbar Pemilu yang jatuh pada 17 April 2019 terpaksa dihentikan sementara untuk pengawalan Pemilu.

“Akan tetapi setelah Pasca Pemilu, kami juga sudah rutin kembali untuk melakukan agenda sosialisasi, selain itu juga Razia kendaraan bermotor dilakukan tiap harinya untuk mencegah terjadinya kecelakaan,” Jelas Kasat

Titik yang sering terjadi kecelakaan, juga sudah diberi tanda rambu rawan kecelakaan seperti, di desa Ruko kecamatan Tobelo Utara (Tobut) dan tikungan desa Pitu kecamatan Tobelo Tengah (Tobteng).

Adapun katanya, edaran yang berisi himbauan terhadap jemaat dan jamaah juga telah di sebar di rumah ibadah baik Gereja maupun Mesjid yang berisi himbauan dan peringatan untuk selalu berhati-hati dalam berkendara. Selain itu juga mematuhi aturan lalulintas serta tidak berkendara dalam kondisi di bawah pengaruh minuman keras.

“Meski tidak secara langsung, langkah ini juga merupakan sosialsasi yang dianggap sangat tepat agar tiap orang tua bisa memprotek anak-anak dan mengingatkan bahayanya kecelakaan lalulintas”,katanya.

Disentil terkait jumlah Laka Lantas sepanjang tahun 2019,  Kasat menyebutkan, pihaknya bakal melakukan kordinasi dengan Kasubag Humas Polres Halut terkait agenda Press Release untuk jumlah real lakalantas di Halut. Sementara untuk jumlahnya untuk tahun 2019 belum bisa dipastikan, Sebab Angka lakalantas sendiri baru diketahui pada akhir desember 2019.

“Angka laka di tahun 2019 diketahui pada akhir desember. Sebab saat ini baru berjalan bulan Juni, dan kami berharap, lewat upaya maksimal yang kami lakukan melalui sosialisasi dan langkah lainnya bisa menekan angka lakalantas seperti penurunan yang terjadi di ops Ketupat 2019 dibandingkan tahun 2018,”ungkapnya.

Pada tahun 2018 jumlah lakalantas  berada pada angka 60 kasus. Dan 40 dari 60 kasus tersebut disebabkan karena pengendara sudah dalam keadaan mabuk atau sudah dibawah pengaruh minuman keras. (AL)

Bagikan

Komentar