oleh

Meskipun Ekonomi Tertinggi di Dunia, Tak Untungkan Warga Maluku Utara

TERNATE-Presiden Jokowi boleh berbangga dengan rekor ekonomi Maluku Utara tertinggi di Dunia. Investasi ekspor Malut meningkat, impor meningkat dari sektor pertambangan, sehingga tidak mengungtungkan bagi masyarakat Maluku Utara.

Direktur Konsorsium Advokasi Tambang (KATAM) Maluku Utara (Malut), Muhlis Ibrahim menyebutkan, tingginya pertumbuhan ekonomi Maluku Utara diperoleh dari sektor pertambangan.

Akan tetapi kata Muhlis Ibrahim, seluruh Job-Job Pekerjaan di semua perusahaan Pertambangan yang berada di Provinsi Maluku Utara dikerjakan pengusaha luar Maluku Utara.

“Job pekerjaan di seluruh perusahaan pertambangan dikerjakan pengusaha dari luar Maluku Utara, praktis yang terjadi saat ini banyak uang yang keluar secara besar-besaran dari Maluku Utara,”ungkap Muhlis Ibrahim kepada wartawan, Senin (5/12/2022).

Janji Pemerintah pelibatan pengusaha daerah bagi setiap investor yang melakukan invstasi di daerah sampai saat ini belum terlihat di Maluku Utara. “Faktor inilah kemudian ekonomi tidak dirasakan oleh daerah, banyak uang yang keluar dan tidak berputar di Maluku Utara,”Sebut aktivis pertambangan itu.

Muhlis menyebut, kolaborasi investor asing mapun PMA dengan pengusaha daerah hanya omong doang. Pengusaha lokal, UMKM di Maluku Utara bukan menjadi pemain utama di seluruh perusahaan pertambangan yang melakukan invsetasi di daerah.

Sebelumnya, Maluku Utara mendapatkan pujian dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena pertumbuhan ekonominya menjadi yang paling tinggi. Jokowi menyebut menjadi yang tertinggi di dunia.

Secara nasional pun, pertumbuhan ekonomi Maluku Utara juga menjadi yang tertinggi pada triwulan III-2022 ini mencapai 24,85% dibandingkan triwulan III-2021 (year on year). Persentase itu memang paling tinggi dibandingkan provinsi lainnya.

Data Badan Pusat Statistik dalam berita resmi per 7 November 2022 ini, banyak faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi Maluku Utara melesat. Pertama, pertumbuhan terjadi pada empat belas lapangan usaha, yang tertinggi dari industri pengolahan sebesar 96,65%.

Sektor pertambangan dan penggalian sebesar 34,58% serta transportasi dan pergudangan sebesar 23,47%. Sementara itu, pertanian, kehutanan dan perikanan yang memiliki peran dominan dalam perekonomian Maluku Utara juga mengalami pertumbuhan sebesar 6,00%. (red)

Bagikan

Komentar