oleh

Jejak “Keperpihakan” FAM-SAH di Desa yang Kalah

MALUTSATU-Pilkada tahun 2020, calon Petahana Bupati dan Wakil Bupati Fifian Adeningsi Mus dan M Saleh Marasabessy (FAM-SAH) hanya menang di 30-an desa dari 78 desa di Kepulauan Sula.

Kendati begitu, tidak ada dendam politik bagi FAM-SAH setelah mendapat mendat masyarakat Kepulauan Sula.

Puluhan desa yang menjadi kantong kekalahan itu, pun mendapat porsi yang sama dengan desa-desa kemenangan FAM-SAH dari aspek pembangunan infrastruktur jalan dan bantuan-bantuan lainnya.

Misalnya di desa Kabau Pantai dan Wai Ina, Kecamatan Sulabesi Barat. Di dua desa ini FAM-SAH kalah. Namun kini, warga dua desa itu sudah terhubung jalan darat jembatan. Selain itu, bantuan ambulance dan pembangun Puskesmas perubahan dokter kini dibangun.

Tak hanya itu, dua desa di Sulabesi Timur yakni Desa Waigai dan Wailia. Sejak Kabauputen ini dimekarkan, dua desa tersebut di tangan FAM-SAH barulah terhubung.

Di Kecamatan Sanana Utara yakni Desa Malbufa. Di masa Kepemimpinan FAM-SAH barulah transportasi laut (tol laut) bisa beroperasi. Sedangkan di desa Wainin dibikin jalan aspal jalan masuk menuju lokasi tempat penampungan ikan (TPI).

Beberapa desa yang FAM-SAH kalah di Kecamatan Sanana juga mendapat porsi yang sama.  Di desa Mangon, FAM-SAH bangun ruang terbuka hijau alis taman Mangon. Program ruang terbuka hijau ini sebelumnya sudah dicanangkan Hendrata Thes sewaktu masih menjabat Bupati Sula. Namun tidak sempat dilaksankan.

Tak hanya itu, di Desa Waihama, FAM-SAH lanjut bikin peningkatan jalan aspal antara Desa Fogi dan Waihama. Pekerjaan ini juga pernah diprograkan oleh Hendrata waktu menjadi Bupati.

Jalan penghubung desa Wainib dan Manaf juga FAM-SAH bangun jalan aspal, kendati FAM-SAH kalah di dua desa tersebut.

Selain di desa-desa di Pulau Sulabesi, beberapa desa di Dataran Pulau Mangoli juga yang menjadi kantong kekalahan FAM-SAH pada Pilkada 2020, juga merasakan hasil karya Meraka selama kurang lebih tiga tahun terakhir.

Di desa Waisakai, Kawata dan Desa Pelita Jaya. Tiga desa Kecamatan Mangoli Utara-Timur ini juga menikmati jalan aspal di dalam kampungnya bahkan sudah terhubung lintas desa di Kecamatan tersebut.

Di Kacamatan desa Auponhia Kecamatan Mangoli Selatan kini proses pekerjaan jalan lintas Desa Buya juga sebentar lagi sudah rampung.

Di Kecamatan Mangoli Barat, FAM-SAH telah membangun Rumah Sakit Prima FAM Dofa yang terletak di pertengahan Desa Pelita dan Dofa. Diketahui desa Pelita adalah kantong kekalahan FAM-SAH waktu itu.

Sementara di Kecamatan Mangoli Utara, dua desa penghubung yakni Desa Modapuhi dan Trans Modapuhi, baru di masa kepemimpinan FAM-SAH barulah bisa menikmati jalan sirtu.

Di beberapa kesempatan kampanye, Fifian menegaskan jika FAM-SAH tidak menyimpan dendam politik.

“Sebagai pemimpin, FAM-SAH tidak menaruh dendam politik. Jika kami ada rasa itu (dendam) maka sudah pasti desa-desa yang kami kalah waktu itu, tidak mungkin kami bangun,”ucapnya.

Sebab menurutnya, FAM-SAH adalah representasi semua masyarakat Kepulauan Sula. Sehingga tak ada kepetingan parsial.

“Kita calon, memang FAM-SAH milik pendukung dan simpatisan. Namun ketika sudah terpilih dan dan dilantik, maka FAM-SAH milik semua masyakarat Sula.

“Sebagai pemimpin, kami (FAM-SAH) tidak mewakili satu golongan, kelompok, suku dan satu. Karena kami adalah wajah Masyakat Sula secara keselurahan. Karena itu, kebuhan vital di desa-desa yang FAM-SAH kalah, tapi tetap diperhatikan,”pungkasnya. (gun).

Bagikan

Komentar